Oknum Polisi Dan Istri Jadi Mafia Narkoba
Sabtu, 15 September 2012 – 12:02 WIB
"Saat kita periksa, tersangka mengaku mendapatkan sabu-sabu itu dari rekannya di Aceh. Dia mengaku baru sebulan menjual sabu. Alasannya, karena tergiur ekonomi," jelas Dony. Soal senjata AK 56, granat nanas, pistol FN, dan peluru, kata Dony, didapat tersangka saat bertugas di Aceh. Pengakuannya masih diselidiki dan dikembangkan.
Baca Juga:
Dalam kasus ini, Husin dijerat dengan Pasal 114 dan Pasal 112 UU Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman mati. "Sedangkan senjata api itu kena UU Darurat, kasusnya akan kita limpahkan ke Satuan Reserse Kriminal," jelas Dony.
Polresta Medan melalui Direktorat Reserse Narkoba Polresta Medan juga akan berkoordinasi dengan Direktorar Reserse Narkoba Polda NAD untuk melacak keberadaan rekan Husin. Pengungkapan kasus ini bermula dari tertangkapnya Hendri Syahputra (30) saat melintas menggunakan sepeda motor bersama temannya, Jaka, yang berhasil melarikan diri saat penangkapan di Jalan Putri Hijau, Medan, Senin (10/9).
Dari tangan Hendri, polisi mengamankan 3 bungkus plastik sabu-sabu berat 32 gram berikut 1 timbangan elektrik yang disimpan di tas sandangnya. Penangkapan Hendri langsung dikembangkan. Pemuda ini mengaku mendapatkan sabu-sabu dari Husin. Dia juga menyatakan uang hasil penjualan sabu akan disetorkan kepada oknum anggota Polda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) itu.
MEDAN--Tim dari Satuan Reserse Narkoba Polresta Medan menangkap Aiptu M Fadel Husein, Kamis (13/9) malam. Keberadaan buronan disangka mengedarkan
BERITA TERKAIT
- Aipda Robig Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Ditahan di Rutan Polda Jateng
- Resmi Lapor Polisi, Keluarga Siswa SMK Tewas Ditembak di Semarang Minta Keadilan
- Dibawa ke Mabes Polri, AKP Dadang Diborgol, Dikawal Ketat Provos
- Tak Dapat Undangan Pencoblosan, Pria Bercelurit di Sampang Menantang Carok
- 4 Orang Ditangkap Gegara Jual Pupuk Berbsubsidi di Atas HET
- Pengakuan Pihak Sekolah & Tetangga Korban Penembakan Bripka R: Kaget Korban Disebut Kreak