Oknum Polisi yang Peras WN Malasia di DWP Jalani Sidang Etik Pekan Depan

jpnn.com, JAKARTA - Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan Polri berkomitmen untuk transparansi dan tegas dalam menangani pelanggaran disiplin yang melibatkan anggota kepolisian.
Hal itu berkaitan dengan kasus oknum polisi memeras penonton Djakarta Warehouse Project atau DWP 2024 yang menyita perhatian publik.
“Polri, melalui Divisi Propam, langsung bertindak cepat sejak awal laporan ini mencuat. Kami memastikan proses pemeriksaan dilakukan secara mendalam dan transparan,” ujar Trunoyudo kepada awak media.
Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim pun meluruskan informasi yang beredar di masyarakat terkait jumlah korban dan barang bukti yang diamankan.
“Berdasarkan penyelidikan berbasis ilmiah, kami menemukan bahwa jumlah korban adalah 45 orang, semuanya warga negara Malaysia. Selain itu, nilai barang bukti yang telah kami amankan mencapai Rp 2,5 miliar rupiah,” ujar dia.
Dia menyatakan bahwa dua laporan resmi dari warga negara Malaysia telah diterima oleh Divpropam Mabes Polri. Identitas pelapor dijaga kerahasiaannya untuk melindungi keamanan dan privasi mereka.
Dalam rangka percepatan penanganan, Polri memutuskan bahwa seluruh proses penyelidikan dan penyelesaian kasus ini akan diambil alih oleh Divpropam.
“Kami memastikan sidang kode etik untuk kasus ini akan digelar minggu depan, sebagai bagian dari komitmen kami untuk menyelesaikan kasus ini secara cepat dan tegas,” kata dia.
Polisi yang melakukan pemerasan terhadap WN Malaysia pada event DPW 2024 bakal menjalani sidang etik pada pekan depan.
- Band Sukatani Minta Maaf telah Menyentil Polisi, Ini Respons Mabes Polri
- Terlibat Kasus Pemerasan, 2 Polisi Jalani Sidang Kode Etik di Polda Jateng
- Oknum Perwira Polisi Polda Riau Ditangkap terkait Penggelapan Mobil Rental, Duh
- Surat Berharga Tak Kunjung Diserahkan Penyidik Bareskrim, Poltak Mengadu ke Propam
- Tanggapi ISESS soal Kapolri Terburuk, Sahroni: Menurut Kami, Pak Listyo Terbaik
- 2 Oknum Polisi yang Memeras Warga Semarang Sudah jadi Tersangka, Begini Nasibnya