Oknum TNI AL Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil Punya Tugas Khusus di Tentara

jpnn.com, JAKARTA - Sertu AA, anggota TNI AL yang terlibat kasus penembakan di Tol Tangerang-Merak membawa senjata api ternyata punya tugas khusus di tentara.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI AL Laksamana Madya Denih Hendrata mengatakan Sertu AA bertugas sebagai ajudan sehingga memiliki senjata api.
Menurut Denih, seorang ajudan memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang melekat untuk penggunaan senjata api. Senjata yang digunakannya pun merupakan inventaris milik TNI AL.
"Bahwa ini sudah ada SOP, ada surat perintah segala macam, tentu bukan senjata rakitan," kata Denih di Markas Koarmada TNI AL, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan penggunaan senjata itu melekat pada anggota TNI yang bertugas sebagai ajudan untuk mengamankan dirinya beserta pejabat yang dikawalnya. Karena jika sesuatu terjadi, maka orang pertama yang mengamankan pejabat tersebut adalah ajudan.
Namun, dia belum menjelaskan identitas pejabat militer yang dikawal oleh oknum TNI AL yang bertugas sebagai ajudan tersebut. Dia pun bakal mengevaluasi terkait penggunaan senjata api.
Di sisi lain, menurut Denih, penembakan di Tol Tangerang-Merak tersebut terjadi karena sebelumnya ada pengeroyokan kepada oknum TNI tersebut oleh sekitar 15 orang.
Siapapun yang terdesak hingga dikeroyok, menurut dia, akan membela diri dan menggunakan sesuatu untuk menyelamatkan dirinya. Terlebih lagi, seorang tentara sudah terlatih ketika menghadapi situasi tersebut.
Sertu AA, anggota TNI AL yang terlibat kasus penembakan bos rental mobil membawa senjata api ternyata punya tugas khusus di tentara.
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda
- Tanjung Priok Catat Zero Accident Selama Operasi Ketupat Jaya 2025
- Panglima TNI Jenderal Agus Minta Prajuritnya Lanjutkan Pengabdian Kepada Bangsa dan Negara
- Ini Kata Laksma Wira soal Oknum TNI AL Bunuh Juwita
- Akademisi Soroti Penghapusan Kewenangan TNI Berantas Narkoba, Disebut Kemunduran
- TNI AL: Jumran Telah Merencanakan Membunuh Jurnalis Juwita