Oknum TNI-Polri Terlibat Peredaran Narkoba Harus Dihukum Berlipat
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Setara Institute, Hendardi mengatakan keterlibatan anggota TNI AD dan anggota Polri dalam peredaran narkoba bukanlah hal baru. Peristiwa ini tamparan bagi TNI dan Polri sebab dua institusi diisi oleh himpunan warga negara dengan tugas khusus karena profesinya sebagai alat pertahanan dan keamanan.
"Keterlibatan oknum tersebut dalam peredaran narkoba menggambarkan moralitas dan integritas aparat keamanan dan penegak hukum yang mencemaskan," kata Hendardi, di Jakarta, Rabu (24/2).
Karena itu ujarnya, pimpinan TNI dan Polri harus mengambil langkah melampaui penanganan narkoba seperti yang selama ini mengena masyarakat sipil. "Tidak cukup dengan pemberhentian, tetapi harus diproses dan diancam dengan hukuman berlipat," sarannya.
Dia ingatkan, kejahatan narkoba adalah jenis pidana umum yang harus diadili di peradilan umum, termasuk disidik oleh Polri dan dituntut oleh Jaksa. Bukan Pom TNI, Oditur Militer dan Peradilan Militer.
"Peristiwa ini harus menjadi momentum kuat bagi TNI-Polri untuk membersihkan institusinya dari kejahatan semacam ini," pungkasnya.(fas/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tolong dong, Kasih Kepastian soal Honorer jadi PPPK Paruh Waktu
- Punya Prestasi Bagus, Fly DBA Indonesia Raih Penghargaan Tertinggi dari Saudia Airlines
- Tidak Ada Optimalisasi di Seleksi PPPK 2024 Tahap 1
- Pengurus Baru Dilantik, KAHMI Unkris Siap Berkontribusi Wujudkan Indonesia Emas
- Merayakan HUT ke-17, TMP Ingin Melahirkan Kader Kritis dan Berpikir Matang
- Yanuar Arif Mengapresiasi Respons Cepat Menteri PU terhadap Aspirasi Masyarakat Banyumas-Cilacap