Oktober, Indofood CBP Melantai
Kamis, 02 September 2010 – 09:09 WIB
JAKARTA - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Oktober mendatang. Anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) itu melepas saham ke publik lewat mekanisme Initial Public Offering/IPO sebesar 20 persen atau 1.166 miliar saham baru. Dengan harga di kisaran Rp 4300-5.500, perseroan bakal meraup dana IPO antara Rp 5,014-6,414 triliun.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi PT Kim Eng Securities (ZP), PT Credit Suisse Securities Indonesia (CS), PT Deutsche Bank Securities Indonesia (DB), dan PT Mandiri Sekuritas (CC). Dana IPO rencananya digunakan untuk melunasi utang, terutama utang perseroan kepada induknya INDF sebesar 70 persen. Sisanya untuk belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan sebesar 30 persen. "Dana hasil IPO akan dipakai untuk melunasi utang Rp 4,1 triliun kepada pemegang saham dalam hal ini INDF. Dan, utang ke beberapa bank senilai Rp 1,1 triliun," ungkap Thomas Tjhie, Direktur INDF di Jakarta, Rabu (1/9).
Baca Juga:
Perseroan mengklaim harga yang ditawarkan ke publik tersebut tidak terlalu mahal. Klaim itu dilakukan berdasar kalkulasi price earning ratio (PER) ICBP yang tercatat 15-19 kali. Dan, kondisi tersebut jauh lebih baik bila dibanding dengan perusahaan konsumer sejenis, yang PER-nya bisa 15-35 kali. "Ya, tidak bisa kita membandingkan dengan Rp 50. Dengan harga itu, potensi gain dan incomenya bagi investor lebih menjanjikan," tambah Iman Rahman, Direktur Investment Banking PT Mandiri Sekuritas.
Karena itu, saham perdana perseroan langsung ditawarkan kepada sejumlah investor institusi. Perseroan juga melakukan roadshow ke beberapa negara seperti Inggris, Amerika Serikat (AS), Hongkong, dan Singapura. Perseroan optimistis saham perseroan akan mendapat sambutan positif dari pelaku bisnis. Sebab, menilik kinerja sepanjang semester pertama 2010, ICBP mencetak laba bersih Rp 825 miliar. Kondisi tersebut lebih baik dari periode sama tahun lalu di level Rp 550 miliar. "Bahkan naik 80 persen bila dibanding dengan pencapaian sepanjang 2009," ungkap Werianty Setiawan, Direktur ICBP.