Okupansi Hotel Rendah, PHRI Usul Moratorium
jpnn.com, SAMARINDA - Tingkat hunian hotel di Kalimantan Timur terus merosot dalam beberapa tahun terakhir.
Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran layanan hotel makin melemahkan tingkat okupansi.
“Rata-rata tingkat hunian hotel di Kaltim mengalami penurunan antara tiga puluh sampai empat puluh persen. Penurunan ini mulai terjadi sejak 2013,” kata Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim Abdul Rasyid kepada Metro Samarinda beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, salah satu penyebab penurunan itu adalah efisiensi anggaran di kementerian dan lembaga.
Rasyid menilai, kenaikan harga batu bara pada awal tahun sempat memberikan angin segar.
Namun, kenaikan harga batu bara tak signifikan.
Karena itu, PHRI menawarkan solusi kepada pemerintah di masing-masing daerah di Kaltim untuk memberlakukan moratorium atau penangguhan pendirian hotel-hotel baru.
“Kami mengimbau pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota untuk mengeluarkan moratorium hotel. Setidaknya sampai kondisi ekonomi kembali pulih,” ungkapnya.
Tingkat hunian hotel di Kalimantan Timur terus merosot dalam beberapa tahun terakhir.
- Pembunuhan Wanita di Kamar Hotel Semarang, Polisi Temukan Satu Fakta
- PHI Segera Luncurkan Serentak 10 Hotel di Jawa Tengah
- RedDoorz Tawarkan 15 Hotel Rekomendasi Dekat Lokasi Tes CPNS di 5 Kota
- Tingkatkan Produk Teh Nasional, PTPN I dan Hotel Indonesia Group Jalin Kerja sama
- Lagi di Hotel, 2 Gadis Digerebek, Waduh, Kasusnya
- Sejumlah Pekerjaan Rumah Menanti Menteri Pariwisata Baru