Okupansi Rendah, PHRI Berharap Tak Ada Hotel Baru di Malang
Jika kemacetan makin parah, Dwi yakin dampaknya juga dirasakan hotel. ”Wisatawan juga akan kesulitan datang ke hotel (kalau kondisinya macet),” kata budayawan itu.
Lantas, bagaimana dengan pengusaha yang ingin berbisnis hotel?
Menurut Dwi, penambahan hotel hanya memungkinkan untuk kawasan Malang Timur.
”Bukan bermaksud moratorium penambahan kamar baru. Mungkin bisa dialihkan ke daerah Malang Timur. Misalnya, di sekitar Kedungkandang,” papar owner dari Resto Inggil itu.
Alasan lainnya adalah karena banyaknya owner maupun GM hotel yang mengeluhkan minimnya tamu.
Okupansi penuh hanya terjadi saat weekend. Namun, untuk weekday, okupansi rendah.
Dwi mengaku sudah mempunyai strategi agar bisnis hotel menggeliat lagi.
”Untuk weekday (Senin sampai Kamis) kami buat promosi low season tourism,” katanya.
Okupansi dari empat ribu kamar hotel di Kota Malang hanya berkisar 50–60 persen.
- KAI Properti & Rumah BUMN Hadirkan Pelatihan Kewirausahaan untuk Guru di Malang
- Pengendara Motor di Batu Ditembak OTK, Proyektil Masih Bersarang dalam Tubuh Korban
- Dukung Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin, Kaesang Pangarep Blusukan di Kota Malang
- Kunjungi Pasar Rakyat Malang, Kaesang: Saya Mau Nonton Bantengan
- Trial Game Dirt 2024: Putaran Final di Malang, Perebutan Gelar Juara Umum Memanas
- Rumah Sehat