Olahraga Kurangi Resiko Amnesia
Rabu, 23 Maret 2011 – 15:19 WIB
Kedua kategori amnesia tersebut dapat terjadi secara bersama pada pasien yang sama, dan biasanya sebagai akibat dari pengaruh obat atau kerusakan pada daerah otak yang paling dekat hubungannya dengan episodik atau deklaratif memori, khususnya hipocampus.
Efek amnesia dapat berlangsung lama meski kondisi amnesia tersebut telah berlalu. Banyak penderita amnesia menyatakan bahwa amnesia berubah dari kondisi neurologist ke kondisi psikologis, di mana pasien kehilangan kepercayaan diri dan keyakinan pada kenangan atau memori mereka sendiri dan hal dari peristiwa masa lalunya.
Penderita amnesia mudah dikenali. Ia tidak mampu mempelajari hal-hal baru atau mengingat hal-hal sebelumnya. Tanda yang lain, penderita mengalami hambatan pada fungsi sosial dan pekerjaan. Meski demikian, pemeriksaan medis lebih akurat untuk mengetahui penderita mengalami amnesia atau gangguan otak lain.
Menurut Ketua Ikatan dokter Indonesia (IDI) Kota Bandarlampung dr. Boy Zaghlul Zaini D.K., untuk penanganannya, amnesia biasanya dapat disembuhkan dengan cara terapi atau pendekatan suportif. Yakni dengan mendekatkan hal-hal yang berkaitan, baik waktu dan tempat, yang pernah atau sedang dialami penderita.
TAK ada lagi alasan untuk malas berolahraga. Karena selain membuat tubuh lebih bugar dan sehat, olahraga juga diyakini mampu meningkatkan kemampuan
BERITA TERKAIT
- Ikhtiar Yakes Pertamina Bangun Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan
- 6 Khasiat Susu Almond, Bikin Tulang Makin Kuat
- Waspada, Ini 5 Bahaya Minum Air Kelapa Saat Sedang Haid
- 2 Koleksi Panel Dinding Rumah Bergaya Alami Diluncurkan
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Hadirkan Kesegaran Sehat, Healthy Drink Pikat Pengunjung BFA Surabaya