Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (1)

Kamarnya Sama Mahal dengan Hotel Bintang Lima di Jakarta

Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (1)
Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (1)

Saya bersyukur bisa turun belakangan. Sebab, dengan begitu saya bisa melihat barang apa saja yang dibawa pesawat yang saya tumpangi. Saya akan sebutkan, tapi tolong jangan terkejut: Ada panci berukuran besar, beberapa dos lantai keramik, sekarung bawang putih, beberapa sak semen, beberapa lembar seng untuk atap, dua buah kasur spons (bukan spring bed lho!), dan beberapa kursi lipat. Begitu keluar dari perut pesawat, barang-barang itu dijajar sekenanya di kaki pesawat.

Persis di samping barang-barang itu, saya lihat ada sepeda motor parkir. Ketika saya tanyakan pemiliknya, ternyata itu kepunyaan petugas yang mengawasi penurunan kargo. Aneh juga ada sepeda motor boleh parkir di kaki pesawat.

Berbeda dengan ketika tiba di Jayapura. Tak ada yang menjemput kami di Wamena. Karena itu, begitu keluar bandara, kami harus mencari sendiri kendaraan sewaan. Andai tidak datang dengan Suyoto, barangkali saya akan kesulitan mencarinya. Sebab, di situ tidak ada mobil angkutan umum yang bertanda khusus, yang memudahkan orang seperti saya membedakannya dari kendaraan pribadi.

Lebih bingung lagi melihat mobil-mobilnya yang kebanyakan dari jenis mobil niaga dan four-wheels drive. Kebanyakan kondisinya masih sangat baru. Apalagi four wheels drive-nya. Baru dan dari merek terkenal. Untuk jenis sedan, di situ hanya satu dua saja. Itu pun kondisinya sudah jauh dari kata baru.

Perjalanan ke Papua belum lengkap kalau cuma sampai ke Jayapura. Karena provinsi ini menyimpan banyak sekali keindahan alam dan budaya asli yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News