Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (2)
Untuk Orang Rp 5 Ribu, Mumi Rp 20 Ribu
Selasa, 10 Februari 2009 – 08:11 WIB
Bertho mengiyakan. Tanpa bertanya lagi, wanita itu -dengan diiringi lelaki berkoteka tadi- lantas mengantar kami ke sebuah gubuk di pojok kampung. Di situ ada tiga lelaki yang juga sudah berumur. Mereka juga telanjang, berkoteka, dan mengenakan ikat kepala tradisional.
Melihat pemandangan yang langka itu, tangan saya bergerak mengangkat kamera. Eh... dengan cepat salah seorang dari ketiga lelaki itu bilang, "Lima ribu satu foto. Kalau mumi 20 ribu." Kok naik? Kata teman saya, hanya Rp 1.000.
"Tidak boleh lagi seribu. Itu dulu, sekarang kan harga barang-barang sudah naik semua," jawab salah seorang dari mereka. Wah, ternyata yang primitif cuma cara berpakaiannya. Soal uang, ternyata mereka tidak lagi primitif.
Dari hone yang ada di pojok kampung, lelaki termuda dari tiga orang tadi mengeluarkan sesosok mumi lelaki yang dalam keadaan duduk. Kabarnya, mumi itu sudah berumur 350 tahun. Keadaannya sudah kering seperti kayu.
Seperti kata banyak orang, kunjungan Anda ke Papua belum lengkap kalau belum ke Wamena. Saya sudah membuktikan, ini bukan sekadar ungkapan, tapi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408