Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (3)

Saudara Mati Potong Jari, Tabrak Babi Hitung Puting

Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (3)
Foto: Nany WIjaya
Di hari kedua itu kami tidak punya sasaran khusus seperti pada hari pertama. Kami hanya berkeliling kota. Menikmati pemandangan di pusat Kota Wamena. Memotret orang-orang yang berlalu lalang sambil menggendong anak di bahu atau yang membawa noken (tas rajutan khas Papua).

Cara penduduk asli Papua membawa noken, menurut saya, sangat unik. Mereka tidak menggantungkan tali di bahu, melainkan di ubun-ubun. Padahal, noken itu bukan sekadar hiasan atau untuk menyimpan dompet, karena orang sana tidak biasa menyimpan uangnya di dompet, apalagi kemudian menaruhnya di noken.

Tas rajutan yang warnanya khas -merah, putih, kuning, hijau, biru dan hitam- itu juga berfungsi untuk membawa barang dagangan. Mulai sayur, buah sampai beras, ikan dan barang-barang dagangan, serta kebutuhan hidup lainnya.

Apa pun isi noken itu, tak terkecuali yang berat, cara membawanya selalu dengan dilingkarkan di kepala. Sehingga bisa dibayangkan, betapa kuat leher mereka. Seorang dokter ahli tulang pernah mengatakan kepada saya, orang-orang yang suka membawa beban di kepala, lehernya pasti kuat dan tidak akan mengalami kekeroposan.

Bukan hanya memotret suku Dani di Kurulu yang istimewa dan unik. Berkeliling Wamena dan desa-desa di sekitarnya juga merupakan pengalaman menarik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News