Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (3)

Saudara Mati Potong Jari, Tabrak Babi Hitung Puting

Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (3)
Foto: Nany WIjaya
Karena nilai itu tinggi sekali dan tidak mungkin juga saya membelinya, saya pun kabur. Si pedagang meneriaki saya dengan suara agak tinggi, menggunakan bahasa daerah mereka, yang tentu saja tidak saya pahami. Untung ada Joko, koresponden Cendrawasih Pos yang menemani saya. Keadaan pun bisa diredam meski si pedagang lantas melotot marah kepada saya.

Babi memang binatang yang sangat berharga di Wamena. Bukan cuma dari nilai rupiahnya yang bisa Rp 4 juta sampai 5 juta per ekor, tetapi juga kegunaan dan nilai psikologisnya.

Kegunaan babi bukan cuma untuk dimakan. Babi juga untuk melindungi tubuh mereka dari serangan nyamuk Papua yang terkenal keganasannya. Caranya, dengan mengoleskan minyak babi ke sekujur tubuh mereka.

Selain untuk menghalau nyamuk, minyak babi mereka gunakan untuk meminyaki rambut. Dan menghiasi wajah. Hiasan wajah mereka ada dua warna, putih dan hitam. Untuk warna hitam, mereka menggunakan minyak babi yang dicampur dengan jelaga. Warna putih, biasanya dari kapur.

Bukan hanya memotret suku Dani di Kurulu yang istimewa dan unik. Berkeliling Wamena dan desa-desa di sekitarnya juga merupakan pengalaman menarik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News