Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (3)
Saudara Mati Potong Jari, Tabrak Babi Hitung Puting
Rabu, 11 Februari 2009 – 06:23 WIB

Foto: Nany WIjaya
Yang lebih istimewa, babi juga disusui. Tradisi itu masih ada di suku-suku yang hidup di pedalaman. Tapi, bukan dengan menggunakan botol susu lho! Mana ada?
Jadi, kalau sedang punya bayi, mereka akan membagi air susunya. Payudara yang satu untuk menyusui sang anak, payudara lainnya buat si babi. Wanita yang suka menyusui bayi babi bisa dilihat dari bentuk putingnya.
Karena itu, berhati-hatilah kalau mengemudikan mobil di sana. Kalau sampai menabrak mati babi, bisa dipastikan sopir itu akan miskin. Lebih celaka lagi kalau yang ditabrak adalah babi betina. Makin sengsara kalau babi itu sudah punya anak. Sebab, dia harus membayar ganti rugi Rp 8 juta untuk si babi. Ini harga mati, tak bisa ditawar. Polisi pun tak bisa membantu.
Kalau babi itu betina, harga tersebut masih harus ditambah dengan Rp 1 juta per puting susunya. Padahal, babi di Wamena bisa punya 10-20 puting susu, sesuai jumlah anak yang pernah dilahirkan. Kalau putingnya 20, ya berarti tambah Rp 20 juta.
Bukan hanya memotret suku Dani di Kurulu yang istimewa dan unik. Berkeliling Wamena dan desa-desa di sekitarnya juga merupakan pengalaman menarik
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu