Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (5)
Di Timika Dibayar Emas, di Wamena Kayu Gaharu
Jumat, 13 Februari 2009 – 06:34 WIB
PSK di Timika dan daerah-daerah lain di Papua berbeda dengan rekan-rekan mereka di Jawa dan daerah lain di luar Papua. Mayoritas PSK di sana menjalankan strategi jemput bola. Jadi, konsumen tidak perlu repot-repot mencari mereka. Dengan sedikit tambahan honor, PSK-PSK itu dengan senang hati mendatangi konsumennya.
Baca Juga:
Mungkin karena saya hanya tinggal dua hari di Timika, sehingga tak sempat mencari tahu apakah di situ ada lokalisasi resmi atau tidak. Saya juga tidak tahu apakah di kota yang kini menjadi pusat perdagangan paling maju di belahan timur Papua itu juga ada pelacur jalanan.
Yang saya tahu, tidak sedikit PSK yang mendatangi daerah-daerah penambangan emas liar pada sore hari, menjelang para penambang pulang. Atau, setelah para penambang liar itu menukarkan butiran emas hasil dulangannya ke pengepul.
Namun, kabarnya, tidak sedikit penambang yang menemui PSK langganannya sebelum setor ke pengepul. Lantas, dengan apa mereka membayar para penjaja cinta itu? "Ya, dibayar dengan butiran emas," jelas Oktovianus, direktur harian Radar Timika (Jawa Pos Group) yang sudah cukup lama mengamati "gaya hidup" itu.
Di Papua, Timika dan Wamena adalah dua kota yang dilihat dari sudut pandang apa pun memiliki status sama: a must visit city. Kota yang wajib dikunjungi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408