Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (5)
Di Timika Dibayar Emas, di Wamena Kayu Gaharu
Jumat, 13 Februari 2009 – 06:34 WIB
Namun, tahun ini Timika boleh merasa lega karena status "juara" dalam hal HIV/AIDS sudah diambil alih Wamena. Kota di Lembah Baliem yang kehidupannya jauh lebih tradisional dibanding Timika. Angka penderita HIV/AIDS-nya sudah mencapai 214 orang. Di kota itu juga sudah ada tiga rumah singgah bagi penderita penyakit akibat perilaku seksual menyimpang itu.
Meledaknya angka penderita HIV/AIDS di Papua, khususnya Wamena, Timika, dan Merauke, sangat mengkhawatirkan dan patut disikapi dengan serius oleh pemerintah maupun masyarakat. Sebab, para aktivis pencegahan HIV/AIDS di dalam dan luar negeri sudah bisa menduga, jika tak segera ditangani, angka penyakit ini di Papua bisa setinggi di Afrika dalam tempo beberapa tahun ke depan.
Begitu ganasnya HIV/AIDS yang menyerang penduduk asli di Afrika, hingga menghilangkan satu etnis di sana. Ini fakta yang harus dicegah agar tidak terjadi di Papua karena suku-suku asli itu adalah aset keragaman budaya negeri ini.
Karena itu, banyak dana pencegahan HIV/AIDS berbagai negara yang kini dikonsentrasikan ke Papua. "Yang mengerikan dari epidemik HIV/AIDS di Papua adalah, daerah penyebarannya tidak hanya di kantong-kantong perilaku seks berisiko, tetapi sudah masuk ke masyarakat umum. Artinya, ibu rumah tangga, bayi, dan remaja pun sudah banyak yang terkena," kata Esti, aktivis pencegahan HIV/AIDS dari Surabaya.
Di Papua, Timika dan Wamena adalah dua kota yang dilihat dari sudut pandang apa pun memiliki status sama: a must visit city. Kota yang wajib dikunjungi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408