Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (6-Habis)

Disebut Amerikanya Papua, SIM Keluaran Freeport Sendiri

Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (6-Habis)
Foto: Nany Wijaya/JAWA POS
Dari cara menatanya, yang tak seperti umumnya kota di sini, membuat kita tak menyadari kalau masih di bumi Indonesia. Tak mengherankan kalau desa modern itu disebut banyak orang dengan istilah Amerika-nya Papua.

Sebutan itu tidak berlebihan sama sekali. Sebab, desa ini juga memiliki aturan lalu lintas yang tidak sama dengan daerah mana pun di Papua, kecuali Tembagapura tentunya. Aturan lalu lintasnya jauh lebih ketat daripada daerah mana pun di negeri ini. Sebab, di sana ada polisi lalu lintas khusus yang selalu berpatroli untuk memantau mobil mana yang berjalan melebihi kecepatan, kendaraan mana yang berjalan tanpa menyalakan lampu, dan pengemudi mana yang mengemudi sambil merokok. Pengemudi dan penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman juga akan kena tilang. Bagaimana si polisi tahu itu?

Sangat tidak sulit karena semua mobil di Kuala Kencana dan Tembagapura tak boleh berkaca agak gelap. Bahkan, kaca depan kotor pun akan kena tilang. Tilang di kawasan tersebut tentu juga tidak sama dengan di derah lain, apalagi bisa dinego dendanya. Yang ditilang akan menerima surat peringatan. Jika terulang, SIM-nya akan dicabut.

Jangan heran kalau mereka punya kewenangan mencabut SIM pengemudi di sana. Sebab, mereka jugalah yang mengeluarkan SIM. Dengan kata lain, SIM mereka bukan keluaran polantas Polri, tapi oleh Freeport. Itu karena pengemudi yang bukan karyawan perusahaan tersebut dan tidak menggunakan mobil yang terdaftar di kawasan itu tak boleh masuk.

Berkunjung ke Timika tanpa mampir di Kuala Kencana dan Tembagapura sama saja bohong. Sebab, inti Timika ya dua kota itu. Untuk menyempurnakan kunjungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News