Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (6-Habis)

Disebut Amerikanya Papua, SIM Keluaran Freeport Sendiri

Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (6-Habis)
Foto: Nany Wijaya/JAWA POS
Berada di Grasberg adalah pengalaman tersendiri. Sebab, di areal tambang terbuka (open pit) itu justru banyak truk raksasa yang berkeliaran. Padahal, untuk naik ke tempat itu, kami harus menggunakan sky tram yang menaikkan kami sampai di ketinggian lebih dari 700 meter dari permukaan tanah. Atau dari ketinggian 2.800 mdpl sampai 3.500 mdpl.

Yang ada di benak saya, bagaimana truk-truk itu bisa dibawa naik? Padahal, bobotnya, ya ampun. Kemampuan angkutnya saja rata-rata 300 ton. Bahkan, ada yang sampai 330 ton. Terkecil, kapasitasnya 280 ton sekali angkut. Tinggi truk-truk itu sekitar 10 meter.

Begitu berat dan tingginya sehingga tidak mudah untuk melihat ke bawah. Jarak pandang para pengemudi ke bawah adalah tujuh meter. Jadi, mobil atau apa pun yang tingginya di bawah itu sudah pasti tak terlihat. Belum lagi beratnya kendaraan yang membuat mereka takkan bisa merasakan apa-apa ketika menggilas mobil-mobil kecil. Menggilas truk biasa pun, mereka takkan bia merasakan. Apalagi mobil sekecil jip. Itulah sebabnya mobil-mobil kecil yang melintasi jalur raksasa-raksasa itu harus berbendera. ''Supaya terlihat para sopir haul truck,'' tambah Budiman.

Tentang Grasberg sendiri, sebagai informasi, itu areal tambang dengan kandungan emas terbanyak di dunia dan kandungan tembaga terbanyak kedua di dunia. Keistimewaan Grasberg, kandungan emas dan tembaga berada di permukaan dan di bawah. Karena itu, penambangan bisa dilakukan dari atas (open pit) dengan cara menyingkap sedikit permukaan dan melalui bawah tanah (underground).

Berkunjung ke Timika tanpa mampir di Kuala Kencana dan Tembagapura sama saja bohong. Sebab, inti Timika ya dua kota itu. Untuk menyempurnakan kunjungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News