Olimpiade
jpnn.com - Olimpiade Tokyo akhirnya tetap digelar meskipun banyak protes penolakan dari warga Jepang sendiri.
Olimpiade ini seharusnya diselenggarakan pada 2020, tetapi karena kondisi pandemi, perhelatan olahraga multi-ajang ini baru bisa diselenggarakan pada 2021.
Nasib yang sama dialami oleh perhelatan sepak bola Euro 2020 yang baru bisa digelar pada 2021, karena kondisi pandemi.
Bedanya, Euro 2020 kali ini digelar dengan kehadiran penonton ke stadion. Beberapa pertandingan, seperti di Budapest, Hungaria, disaksikan oleh penonton penuh full capacity stadion.
Beberapa pertandingan lain di sebelas kota di seluruh Eropa, digelar dengan kehadiran penonton 40 sampai 50 persen kapasitas stadion.
Pertandingan final antara Inggris vs Italia di Stadion Wembley (12/7), London digelar dengan penonton yang memenuhi 40 persen kapasitas stadion.
Di antara suporter itu ribuan orang datang dari Italia. Pemerintah Inggris melonggarkan persyaratan karantina bagi warga negara asing. Mereka boleh masuk dengan catatan sudah divaksinasi.
Pada saat yang bersamaan, di Amerika Selatan digelar perhelatan sepak bola Copa America antar-negara Amerika Selatan. Beda dengan di Eropa, di Amerika Selatan pertandingan digelar tanpa penonton.
Indonesia sendiri sedang menghadapi dilema mirip dengan Olimpiade Tokyo: PON 2020 digelar 2 sampai 15 Oktober 2021.
- Warganet: Pembukaan Olimpiade Paris Beda Kelas dengan Asian Games 2018
- Ganda Putri Thailand Ini Berniat Gantung Raket setelah Olimpiade
- Inilah Sosok Peraih Medali Emas Terbanyak di Olimpiade Paris 2024
- Peraih Medali Emas Olimpiade Paris Rizki Juniansyah Punya 3 Menu Makanan Favorit, Apa Saja?
- Sabet Emas Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah Bikin Bangga Warga Banten
- Olimpiade Paris 2024: Sebelum Membawa Pulang Emas, Rizki Juniansyah Sempat Deg-degan