Olimpiade
Di Jepang Olimpiade Musim Panas 2021 tetap digelar meskipun ditentang keras oleh mayoritas warga Jepang. Ratusan orang berdemo di depan stadion saat pesta pembukaan (23/7).
Di Jepang sangat jarang terjadi demo besar. Namun, kali ini gelombang demo penolakan cukup besar, karena warga menganggap Olimpiade akan membawa konsekuensi penularan pandemi.
Sebagai tanda protes, beberapa waktu yang lalu puluhan ribu relawan panitia Olimpiade mengundurkan diri.
Beberapa rumah sakit menempel poster bertuliskan '’Hentikan Olimpiade'’ di jendela-jendela, dan ratusan kota berhenti memberikan dukungan terhadap atlet lokal yang berpartisipasi.
Penolakan besar-besaran ini tidak didengarkan oleh pemerintah Jepang. Olimpiade tetap berjalan. Perdana Menteri Yoshihide Suga menyarankan agar warga menonton pertandingan dari rumah mereka masing-masing.
Salah satu tindakan yang diambil pemerintah adalah membatasi jumlah penonton dalam stadion. Beberapa stadion dibatasi jumlah maksimum penonton sekitar 5.000 orang. Hanya warga lokal yang dipernbolehkan masuk ke stadion, dan penonton dari luar negeri sepenuhnya dilarang mengunjungi Jepang.
Jepang seperti masuk perangkap. Panitia tidak bisa membatalkan pelaksanaan Olimpiade karena bisa dituntut besar-besaran oleh Komite Olimpiade Internasional (International Olympics Committee) atau IOC.
Karena itu, Presiden IOC Thomas Bach yang berkunjung ke Jepang sebelum pembukaan mendapat protes keras dari para pedemo.
Indonesia sendiri sedang menghadapi dilema mirip dengan Olimpiade Tokyo: PON 2020 digelar 2 sampai 15 Oktober 2021.
- Warganet: Pembukaan Olimpiade Paris Beda Kelas dengan Asian Games 2018
- Ganda Putri Thailand Ini Berniat Gantung Raket setelah Olimpiade
- Inilah Sosok Peraih Medali Emas Terbanyak di Olimpiade Paris 2024
- Peraih Medali Emas Olimpiade Paris Rizki Juniansyah Punya 3 Menu Makanan Favorit, Apa Saja?
- Sabet Emas Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah Bikin Bangga Warga Banten
- Olimpiade Paris 2024: Sebelum Membawa Pulang Emas, Rizki Juniansyah Sempat Deg-degan