Olly Dondokambey Minta Warga Memanfaatkan Bansos untuk Membeli Sembako
jpnn.com - MANADO - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengingatkan warga penerima bantuan sosial di provinsi itu agar memanfaatkan untuk berbelanja bahan kebutuhan pokok.
Dia mengatakan bahwa semua bansos yang disalurkan PT Pos dalam bentuk tunai, bukan barang atau bahan.
“Karena itu, manfaatkanlah sebaik mungkin bukan beli pulsa,” kata Olly di Manado, Sulut, Kamis (24/11).
Politikus PDI Perjuangan itu berharap keluarga penerima manfaat yang menerima uang tunai bansos, segera membelanjakan kebutuhan bahan pokok di pasar-pasar murah yang disediakan Pemerintah Provinsi Sulut.
"Di pasar-pasar murah yang disiapkan pemerintah provinsi harga bahan pokok lebih murah, manfaatkan bantuan tunai tersebut untuk membeli sembako. Nah, kalau beli pulsa, habislah bantuan sosial itu, apalagi sekarang ini musim bola (Piala Dunia, red)," katanya.
Menurut Olly, bansos yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Sosial juga untuk menjaga kestabilan harga bahan kebutuhan pokok.
Gubernur ke-12 Sulut itu juga mewanti-wanti petugas agar tidak memotong jumlah bantuan tunai yang diantarkan ke rumah-rumah penerima manfaat.
"Kan, ada yang nanti dibawa ke rumah penerima manfaat, jangan dipotong, sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini penting untuk saling mengingatkan agar masyarakat paham. Karena biasanya masyarakat agar mau cepat minta dipotong, jangan seperti itu," ungkap Olly.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey meminta warga memanfaatkan bansos untuk membeli sembako, bukan beli pulsa.
- Komarudin Umumkan Pemecatan Jokowi, Lihat Tokoh PDIP yang Menemani
- Patroli ke Pasar Tradisional, Tim Polres Pelalawan Pantau Ketersediaan Sembako Menjelang Nataru
- Ridwan Kamil Kalah di Quick Count, Tim Pemenangan Klaim Ada Kecurangan
- Cegah Serangan Fajar, Bawaslu Kepulauan Seribu Sita Paket Sembako di Masa Tenang
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi