Olly Tenangkan Diri di Perbatasan
![Olly Tenangkan Diri di Perbatasan](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
jpnn.com - MELONGUANE – Bendahara Umum PDI Perjuangan (PDIP), Olly Dondokambey (OD) memilih ‘menenangkan diri’ di Kepulauan Talaud di Sulawesi Utara pasca-mencuatnya tudingan korupsi yang dialamatkan ke Wakil Ketua Badan Anggaran DPR itu. Olly yang dianggap sukses membawa triliunan rupiah dana pembangunan di Sulut, mengunjungi Talaud, Jumat (2/8) siang.
OD yang didampingi Bupati Minahasa Jantje Sajow mengaku mengunjungi Talaud dalam rangka masa reses DPR dan menyerap aspirasi warga di wilayah kabupaten yang berbatasan dengan Filipina itu. Ada yang curiga, kedatangan OD untuk urusan politik terkait pemilihan kepala daerah Talaud yang digelar 29 Oktober mendatang.
"Kehadiran saya di sini untuk bertemu seluruh warga Talaud dan sudah menjadi tugas wakil rakyat di DPR RI agar menyerap aspirasi warga. Tokoh masyarakat, agama, adat dan seluruh lapisan masyarakat menjadi tujuan kehadiran ini," ucap OD kepada Manado Post (JPNN Group).
Tapi Olly memilih bungkam saat disinggung tentang keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi sepertidilontarkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazarudin. "Saya no comment," tegasnya sambil berlalu.
Sebelumnya, Nazaruddin menyebut Olly ikut kecipratan dalam proyek pembangunan gedung pajak. Nazaruddin juga menyeret nama politikus PDIP lainnya terkait kasus korupsi di Korlantas Polri.(xlo/jpnn)
MELONGUANE – Bendahara Umum PDI Perjuangan (PDIP), Olly Dondokambey (OD) memilih ‘menenangkan diri’ di Kepulauan Talaud di Sulawesi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jadi Tersangka, Sopir Truk Kecelakaan Maut GT Ciawi Ditahan
- Nelayan Hilang Setelah Terjatuh dari Perahu di Perairan Buton Selatan, Tim SAR Bergerak
- Kapolda Sumut Bantu Pengobatan Bocah Perempuan Korban Penganiayaan di Nias Selatan
- Transformasi Kota Cilegon di Bawah Kepemimpinan Helldy
- Legislator Banten Laporkan Eks Pj Gubernur ke KPK
- PPPK Tahap 2 Kota Jambi, 200 Pelamar TMS, Diperkirakan Bertambah