Oman Ibadi
Oleh Dahlan Iskan
Salamnya juga agak beda: saat kepala menoleh ke kanan yang diucapkan 'asalamualaikum'. Saat kepala menoleh ke kiri mengucapkan 'warahmatullah'.
Namun Ibadi ini tidak memusuhi aliran lain. Sangat moderat.
Ibadi memang mendominasi aliran di Oman, tetapi Syiah dibiarkan ada. Demikian juga Wahabi.
"Setidaknya ada delapan masjid Syiah di kota Muscat ini," ujar Said Ali Hamed Al Riyani yang mengantar saya ke gedung opera.
Hari itu saya memang ingin nonton opera. Kebetulan ada pentas lakon terkenal: Lakmé. Karya komponis klasik Léo Delibes. Yang lahir di Perancis tahun 1836. Hampir 200 tahun yang lalu.
Oman ternyata sudah punya gedung opera. Namanya: The Royal Opera House. Interiornya jati terbaik dari Myanmar. Marmernya Italia. Pianonya Jerman: yang raksasa itu. Dengan ribuan pipa suara itu.
Panggungnya: belum pernah saya lihat seperti itu. Pun di Inggris. Pun di Paris.
Saya juga pernah nonton balet di opera house terbaik di Rusia. Juga tidak sebagus yang di Oman ini.