Oman
Oleh Dahlan Iskan
Benar.
Saya langsung mengenali bangunannya. Tidak berubah. Hanya lingkungannya yang tidak sama lagi. Sudah banyak toko dan restoran di sekitarnya. Sudah jadi kota.
Sudah beda dengan 40 tahun lalu. Hotel ini dulunya seperti sendirian di padang pasir.
Saat memasuki Intercontinental saya malu mengingat masa lalu. Yang beberapa keju di hotel ini saya bawa pulang.
Itulah untuk pertama kalinya saya melihat keju. Tidak berani memakannya. Rasanya aneh. Akan saya tunjukkan ke istri: seperti inilah makanan di hotel bintang lima.
Saya juga malu dengan wartawan-wartawati bule dari Eropa. Yang bahasa Arabnya luar biasa. Padahal mereka bukan Islam.
Untuk mencapai hotel ini saya minta dilewatkan Souk. Pasar tradisional. Jualan utamanya ikan. Di pinggir pantai.
Ternyata juga sudah jadi pasar modern. Meski yang dijual tetap ikan.