Omar Succarieh, Pemilik Toko Buku Islami di Brisbane Dihukum 4,5 Tahun


Omar Succarieh, seorang pria asal Queensland, dijatuhi hukuman penjara 4,5 tahun karena terbukti bersalah melanggar larangan keterlibatan dalam konflik di negara lain (foreign incursion) dengan cara membantu warga Australia yang terlibat konflik di Suriah tahun 2014.
Succarieh (33), mantan pemilik toko buku Islami di daerah Logan, Brisbane selatan, tadinya akan disidangkan terkait terorisme di Pengadilan Tinggi di Brisbane bulan lalu. Namun dia segera mengaku bersalah atas empat dakwaan foreign incursion setelah Kejaksaan Australia (DPP) mencabut dua dakwaan yang lebih serius.
Sidang vonis Succarieh yang dimulai kemarin mengungkapkan bahwa terdakwa antara Januari dan Juli 2014 menyiapkan $43.700 AS kepada saudaranya, Abraham Succarieh, untuk dibagikan kepada tiga warga Australia lainnya agar terlibat konflik bersenjata di Suriah.
Dalam persidangan juga terungkap bahwa Succarieh membantu mengatur perjalanan seorang pria lainnya ke daerah konflik dengan mendapatkan $7000 dana dan melakukan serangkaian panggilan telepon kepada saudaranya dengan menggunakan telepon yang didaftarkan dengan nama palsu.

ABC News: Josh Bavas
Dalam menjatuhkan hukuman, Hakim Roslyn Atkinson menyatakan Succarieh meraka memiliki tanggung jawab keagamaan untuk melawan siapapun yang menindas umat Islam, serta "seakan terlibat sendiri" dalam konflik di Suriah.
"Saat terjadinya pelanggaran Anda, keadaan kepercayaan agama Anda adalah fundamentalis," katanya.
Hakim Atkinson mengatakan, aksi Succarieh telah merusak hubungan sosial serta berpotensi membuat sebagian masyarakat takut kepada orang Muslim.
Omar Succarieh, seorang pria asal Queensland, dijatuhi hukuman penjara 4,5 tahun karena terbukti bersalah melanggar larangan keterlibatan dalam konflik
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya