Ombudsman Diminta Genjot Sosialisasi Ketimbang Penelitian
Rabu, 20 Oktober 2010 – 14:00 WIB
JAKARTA - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) diminta untuk lebih memprioritaskan anggaran sosialisasi ketimbang penelitian. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang tidak tahu apa itu Ombudsman. Hal yang sama diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Ganjar Pranowo. Menurutnya, ORI memang harusnya lebih mengutamakan anggaran sosialisasi ketimbang penelitian. "Anggota DPR RI saja mungkin ada yang belum tahu fungsi Ombudsman. Apalagi masyarakat awam. Karena kurang populer itulah, mestinya ORI gencar melakukan sosialisasi ke daerah-daerah," tandasnya.
"Untuk apa penelitian sampai anggaran Rp 8 miliar. Yang dibutuhkan sekarang adalah sosialisasi. Anehnya, kok malah dikasih anggaran Rp 6 miliar. Harus ditukar ini. Penelitian yang Rp 6 miliar, sosialisasi Rp 8 miliar," tegas Alex Litaay, anggota Komisi II DPR RI, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan para pejabat eselon I di jajaran Setneg, Setkab dan ORI, Rabu (20/10).
Baca Juga:
Alex menambahkan, yang paling penting dilakukan adalah bagaimana agar masyarakat mau melapor ke Ombudsman. Dan hal itu katanya, bisa dilakukan lewat sosialisasi terus-menerus. "Untuk apa penelitian, kalau masyarakat tidak berani melapor ke Ombudsman. Dibangun kantor perwakilan Ombudsman di 33 provinsi juga tidak ada hasilnya, kalau masyarakat tidak paham tentang peran dan fungsi Ombudsman," kritik Alex.
Baca Juga:
JAKARTA - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) diminta untuk lebih memprioritaskan anggaran sosialisasi ketimbang penelitian. Pasalnya, masih banyak
BERITA TERKAIT
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Di Kepemimpinan Said Saleh Alwaini, APJATI Siap Menyongsong Indonesia Emas
- Ingin Sejahterakan Rakyat, Kemenko PN dan Kementerian Transmigrasi Siap Berkolaborasi
- Ramalan Cuaca Hari Ini, Sebagian Wilayah Ini Berpotensi Hujan & Petir
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 26 November: Hujan Ringan di Sebagian Besar Indonesia
- Dirut ASDP Tinjau Pelabuhan Merak-Bakauheni Demi Layanan Prima Menjelang Nataru