OMG! Camat dan Keluarga Ditodong dengan Senjata Tajam

jpnn.com, MANADO - Camat Mapanget Heintje Heydenmas bersama keluarga menjadi korban pencurian dengan menggunakan senjata tajam. Korban disekap, diikat dan diancam dengan senjata tajam. Insiden tersebut terjadi di kediaman korban di Perumahan Griya Paniki Indah, Jalan Markisa I, nomor 10, Kelurahan Paniki Bawah, Lingkungan 10, Kecamatan Mapanget, Sabtu (12/1) dini hari.
Informasi yang dirangkum Manado Post Online (Jawa Pos Group), Desi Emor (49) istri dari Camat Mapanget Heintje Heydenmas (52) mengatakan pelaku berkisar enam orang masuk di dalam rumah.
“Empat orang pelaku beraksi di lantai satu sedangkan dua lainnya di lantai atas, dengan membawa senjata tajam berupa parang,” ujarnya sembari menambahkan, kejadian berlangsung sekitar pukul 02.00 Wita.
Menurut Heintje, barang yang diambil berupa satu set mutiara harganya berkisaran kurang lebih Rp 10 juta, perhiasan emas yakni 6 cincin, 3 gelang kecil, 1 kalung harga sekitar 30 juta, emas putih satu set berkisar Rp 15 juta, 6 hanphone yakni tiga samsung A7, satu Nokia Androi, satu Opo F9, satu Nokia Kecil, satu Tap Samsung, satu unit motor merek beat warna hitam, beberapa pasang pakaian laki-laki, sepatu 5 pasang dan koper kuning, serta uang sekitar 5 juta.
Ketika kejadian yang berada di rumah ada enam orang. “Tidak ada perlawanan yang dilakukan saat mereka masuk sebab mereka menggunakan sajam yang sesekali diayunkan ke arah kami," ucapnya.
"Pelaku menggunakan dialeg Jawa dan mereka tidak berlaku kasar kepada kami sekeluarga hanya saja anak saya ditodong dengan parang yang diletakkan di lehernya,” sambungnya.
Pihak keamanan perumahan datang ketika polisi sudah berada di TKP. “Tidak berlangsung lama pencuri keluar dari rumah dan pergi, polisi langsung datang lebih cepat dari pada keamanan perumahan.
Sementara itu, Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Saehani melalui melalui Kanit Intel IPDA Sofian Ramin membenarkan adanya insiden tersebut.
Camat Mapanget Heintje Heydenmas bersama keluarga menjadi korban pencurian dengan menggunakan senjata tajam. Korban disekap, diikat dan diancam dengan sajam.
- Siswa SMA Tewas di Asahan, Soedeson: Jika Keluarga Ragu, Silakan Lakukan Autopsi
- Klarifikasi Polda Jateng soal Intimidasi Ibu Korban di Kasus Brigadir AK
- Analisis Reza soal Kejahatan AKBP Fajar Pemangsa Anak-Anak
- Komisi III Dukung Sanksi PTDH untuk Oknum Polisi Terlibat Pemerasan di Kepri
- Tongkang Batu Bara Tabrak Rumah Warga di Sungai Musi, Polisi Olah TKP
- Harmoni Ramadan, Kebersamaan TNI-Polri di Halaman Mapolda Riau