Omicron Diprediksi Meningkat, KPAI Minta PTM 100 Persen Dievaluasi
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah mengevaluasi kembali pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Hal itu berkaitan dengan kekhawatiran varian Omicron di Indonesia, yang kian bertambah setelah penemuan kasus pertama pada 16 Desember 2021 lalu.
"KPAI mendorong agar pemerintah mempertimbangkan dan mengevaluasi ulang PTM 100 persen, ujar Ketua KPAI, Susanto saat dikonfrimasi, Rabu (19/1).
Susanto menjelaskan potensi anak terkena covid-19 cukup tinggi, yakni mencapai 13 persen berdasarkan data Satgas covid-19 per 1 November.
Di sisi lain, KPAI juga meminta pemerintah mengevaluasi ulang atau menunda penerapan PTM bagi anak TK dan SD sebelum mereka mendapatkan vaksinasi lengkap dua dosis.
Susanto juga mengingatkan agar pemerintah memastikan vaksin yang aman digunakan untuk anak-anak.
Berdasarkan data KPAI kebutuhan vaksin covid-19 untuk anak 6-11 tahun sebanyak 58,7 juta dosis untuk 25,4 juta anak Indonesia.
"Pemerintah harus menggandeng dan bekerjasama dengan semua pihak, seperti organisasi masyarakat, orang tua, dan satuan pendidikan agar capaian vaksinasi anak rata di seluruh Indonesia," ujar Susanto.(mcr28/jpnn)
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah mengevakuasi kembali pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Redaktur : Yessy
Reporter : Wenti Ayu
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Dr. Cashtry Sebut Beberapa Langkah Penting Untuk Kurangi PTM di Kota Medan
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan