Omnibus Kesehatan
Oleh: Dahlan Iskan
Jumat, 23 Desember 2022 – 07:07 WIB
.jpeg)
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com
Sahabat Disway itu pintar. Ganteng. Tinggi. Pandai menyanyi. Ia punya grup paduan suara di sana.
Ia jadi vokalisnya. Hanya ia yang Indonesia di grup itu. Anda sudah tahu: tahun lalu grupnya itu jadi juara paduan suara di Inggris.
Akan tetapi ia belum ambil S3. Ia masih menyelesaikan pendidikan spesialis kanker di sana.
Lantas siapa yang mengeluarkan ijazah spesialisnya?
Tidak ada ijazah.
Berarti tidak perlu perdebatan siapa yang harus mengeluarkannya.
Selesai.
Yang didapat orang seperti sahabat Disway itu nanti adalah sertifikat. Ia harus mengurus sertifikat itu. Tidak otomatis.
Ia harus mendaftar ke satu board. Itu lembaga independen. Yang dibentuk khusus untuk itu. Juga untuk me-review semua dokter.
Berarti Omnibus Law Kesehatan ini masih ibarat bus yang kurang besar. Kalau begitu kenapa tidak pakai Omnitrailer Law.
BERITA TERKAIT
- Ramai #KaburAjaDulu, Furtasan Pastikan Beasiswa dan Anggaran Pendidikan Aman
- Geger! APTISI Ungkap Mafia KIP oleh Oknum DPR di Rapat Komisi X, Sudah Lapor Prabowo
- Madinah Kabur
- Langkah Andhika Satya Pangarso Diharapkan Menginspirasi Anak Muda
- Widya Pratiwi Prihatin atas Masalah di Polri dan Harapkan Respons Cepat
- Soal Indonesia Gelap, Wakil Ketua DPR: Sah Saja, Itu Bagian Aspirasi