Omongan Yorrys Bikin Internal Golkar Memanas
Di dalam partai, memang ada mekanisme pemecataan anggota, tapi prosesnya cukup panjang. Menurut Agus, buat apa partai membuang energi untuk mengurusi pemecatan anggota. Lebih baik energi itu digunakan untuk membesarkan partai dan melakukan konsolidasi internal.
Dia berharap persoalan yang terjadi di tubuh partainya tidak perlu dibesar-besarkan. Masalah itu biasa saja. Dinamika selalu terjadi di dalam partai politik.
Apa yang terjadi di Partai Golkar memang tidak lepas dari kasus hukum yang sekarang dihadapi Setnov. ’’Kami serahkan ke ketua umum. Kami yakin Pak Ketum bisa menyelesaikannya dengan baik, ” paparnya.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menegaskan bahwa tidak semua indikasi kesalahan harus dijatuhi sanksi.
Menurut dia, Yorrys sudah memberikan klarifikasi dan memberikan bantahan atas pernyataan terkait munaslub Golkar.
’’Istilahnya kalau di Nahdlatul Ulama, kita harus tabayun dulu. Tidak harus semua disanksi,’’ kata Idrus.
Saat klarifikasi sudah disampaikan, Idrus menilai Yorrys sudah meluruskan pernyataan. Karena itu, hal yang terpenting adalah mendengarkan dulu penjelasan sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. ’’Jadi jangan apa-apa langsung disanksi,’’ tegasnya.
Wasekjen DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno menyatakan, konflik yang terjadi bukanlah hal baru. Dinamika selalu ada, tapi jangan sampai dinamika itu mengganggu kesolidan partai. Menurut dia, banyak tugas yang harus disiapkan partai.
Pernyataan Yorrys Raweyai yang menyatakan bahwa Setya Novanto (Setnov) hampir pasti menjadi tersangka korupsi e-KTP, memicu polemic di internal Partai
- Hasil Temuan DPD RI, Yorrys Raweyai: PSN Tangerang Perlu Didukung
- Cek Langsung ke Lokasi Proyek, Pimpinan DPD RI Pastikan PSN PIK 2 Tangerang Tak Ada Masalah
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- KPK Sebut Belum Ada Tersangka Baru terkait Kasus e-KTP
- Demi Menyukseskan Pilkada 2024, Wamendagri Bima Arya Dorong Penerbitan E-KTP Bagi Pemilih Pemula
- Rakornas II Dukcapil, Wamendagri Bima Arya: Pastikan Hak Pilih untuk Pemilih Marginal Terjamin