OMS Menyerukan Urgensi Kolaborasi di Tengah Ruang Sipil yang Makin Sempit

OMS Menyerukan Urgensi Kolaborasi di Tengah Ruang Sipil yang Makin Sempit
Konferensi pers ICSF Nasional 2024. Narasumber dari kiri ke kanan: Tunggal Pawestri (Direktur Eksekutif Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial), Fransisca Fitri (Direktur Eksekutif YAPPIKA), Lusty Ro Manna Malau (Pendiri Perempuan Hari Ini), Usman Hamid (Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia). Foto: supplied

Ada empat skenario yang didiskusikan, yaitu status quo, skenario optimis, skenario pesimis, dan skenario transformasi.

Direktur YAPPIKA Fransisca Fitri menekankan pentingnya refleksi dan diskusi skenario masa depan untuk mempersiapkan OMS dalam menghadapi kemungkinan situasi yang mempengaruhi demokrasi dan pembangunan bangsa.

“Selama ini OMS sudah berupaya untuk bekerja dan berkontribusi menjaga demokrasi dan memperjuangkan hak kelompok minoritas dan rentan. Melalui diskusi refleksi dan skenario masa depan kita bisa melihat kembali kontribusi dan keunggulan masing-masing OMS dalam memperkuat demokrasi,” ujar Fransisca.

Fransisca menyayangkan bagaimana OMS banyak didiskreditkan via media sosial.

OMS kerap dituduh berlawanan dengan pemerintah, anti-pembangunan, ataupun antek asing. Padahal, kritik yang disampaikan oleh OMS bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas demokrasi serta mencegah penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan kelompok tertentu.

Selain itu, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengungkapkan Indonesia saat ini mengalami situasi darurat konstitusi akibat upaya penggelembungan kekuasaan (executive aggrandisement) yang berdampak besar pada kebebasan ruang sipil.

“Fenomena ini terjadi melalui penggunaan hukum dan aparatnya sebagai senjata untuk menghadapi kritik. Padahal kritik itu perlu guna memastikan sistem checks and balances berfungsi baik. Negara harus menjamin aktor masyarakat sipil aktif memberi saran, kritik dan masukan ke pemerintah dan swasta, sekaligus menawarkan ruang dialog konstruktif dalam memastikan demokrasi membawa manfaat bagi hak asasi, keadilan sosial, dan lingkungan hidup yang sehat,” kata Usman. (rhs/jpnn)


Lebih dari 300 perwakilan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) melakukan konsolidasi akbar dalam gelaran Indonesia Civil Society Forum (ICSF).


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News