Omzet Bisnis Esek-Esek Mencapai Miliaran Rupiah
Jumat, 07 September 2012 – 09:33 WIB
”Kalau dari penelusuran kami, uang untuk keamanan itu rata-rata Rp700 ribu per satu titik untuk per bulan. Biasanya uang keamanan itu diberikan pada oknum petugas dan preman. Jadi sebenarnya yang diuntungkan itu jaringan sosialnya,” jelas Iswan.
Iswan mengaku, bisnis esek-esek sulit untuk dihapus. Pasalnya, sampai sekarang penanganan pemerintah daerah ini hanya sebatas penertiban sehingga timbul aksi kucing-kucingan antara PSK dengan petugas Satpol PP atau kepolisian. Menurut dia, jika pemerintah daerah tidak bisa menghapus bisnis penjaja cinta tersebut, sebaiknya dilokalisir secara tertib.
Agar keamanan dan kesehatan para PSK terpantau sehingga bisa meminimalisir penyebaran HIV/AIDS. ”Caranya mungkin dilakukan pendekatan ekonomi. Kalau dihapus sepertinya memang sulit,” katanya.
Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Mustakim bakal membahas kepada anggota dewan soal aturan rencana peraturan daerah terkait hiburan malam. Pasalnya, sampai sejauh ini pihak eksekutif belum melakukan usulan untuk penyusunan Raperda. ”Kalau kami selaku legislative siap membahas jika eksekutif mau mengusulkan Raperda,” jelasnya.
BEKASI-Perputaran uang dari bisnis esek-esek yang ada di Kabupaten Bekasi ternyata cukup menggiurkan. Bayangkan, di kabupaten yang dipimpin Bupati
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS