Omzet Motor Stagnan Rp 96 Triliun
jpnn.com - JAKARTA - Penjualan sepeda motor diperkirakan stagnan di angka 8 juta unit pada tahun 2015 jika Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi hingga Rp 3.000 perliter.
Padahal industri sepeda motor telah menjadi penggerak ekonomi nasional dengan omzet berkisar Rp 96 triliun.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi) Gunadi Sindhuwinata mengatakan, penjualan sepeda motor tahun depan diperkirakan 8 juta unit, atau stagnan dibanding estimasi penjualan tahun ini. Omzet diproyeksikan mencapai Rp 96 triliun dengan asumsi harga motor rata-rata Rp 12 juta per unit.
"Proyeksi itu disesuaikan dengan ekspektasi kondisi ekonomi dalam negeri dan global," ujarnya disela Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2014 kemarin (29/10).
Menurut dia, ekonomi domestik bakal dipengaruhi rencana pemerintahan menaikkan harga BBM bersubsidi kuartal IV tahun ini atau tahun depan. Paska kenaikan itu inflasi diperkirakan meningkat, sehingga menggerus daya beli masyarakat. Imbasnya, penjualan motor tertekan.
"Karena masyarakat mengurangi konsumsi yang sifatnya sekunder, mereka akan mementingkan kebutuhan primer dulu seperti makan, rumah dan pakaian," tukasnya.
Pihaknya berharap Pemerintah baru tidak menekan pertumbuhan industri sepeda motor nasional. Sebab jika industri motor berkembang bisa berimbas positif pada pemasukan negara.
"Jangan sampai motor disebut sebagai penyebab kemacetan atau kecelakaan. Pasar motor kita sudah berhasil menjadi negara dengan industri sepeda motor terbesar ketiga di dunia. Tahun ini Indonesia 8 juta unit, India 11 juta unit dan Tiongkok 26 juta unit," terangnya.