Omzet Pedagang Hewan Kurban dan Kiat Obati Serudukan Sapi

Omzet Pedagang Hewan Kurban dan Kiat Obati Serudukan Sapi
Pekerja yang berada di Rumah Potong Hewan (RPH) Banjarmasin, bersiap mengganti air minum sapi-sapi yang ditanganinya, jelang Iduladha. WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

“Setiap tahun harga sapi memang naik, tapi tidak banyak, paling-paling Rp500 ribu, tidak terlalu mempengaruhi pasar,” ucapnya.

Cara pemasaran Budi pun tergolong cukup sederhana. Tidak lewat media sosial (medsos). Dia hanya menawarkan langsung kepada masyarakat yang akan melaksanakan kurban. Atau lewat telepon. Karena kebetulan usahanya sudah lebih dari 50 tahun, tentu banyak memiliki langganan.

Kalau langganan yang baru ada yang datang langsung ke kandang yang berada di Jalan Veteran Kompleks Al Anshar RT 29 Banjarmasin TImur maupun di Rumah Potong Hewan (RPH) Basirih, Banjarmasin Selatan. “Jualannya masih pakai cara tradisional, enggak lewat online,” ucapnya seraya tersenyum.

Ditanya berapa omzet yang bisa diraih, Budi hanya tersenyum. Namun jika diasumsikan harga sapi yang dijual rata-rata Rp15 juta, dikalikan 300 ekor. Total penjualan yang bisa diperoleh sekitar Rp4,5 miliar.

Hampir serupa dengan Budi, Suhidi juga mengaku sudah menyiapkan 30 ekor pada lebaran tahun ini. Setiap lebaran, pedagang hewan kurban ini selalu mengalami peningkatan permintaan. Banyaknya pembelian membuat harga sedikit dinaikkan. Tapi tidak banyak. Hanya sekitar Rp500 ribu saja.

“Meski mengalami kenaikan, alhamdulillah sapi milik saya yang saya datangkan dari Madura habis terjual semua,” katanya.

Warga Jalan Sultan Adam, Banjarmasin Utara ini mencontohkan, hewan kurban per ekor 210 kilo atau dengan berat daging 70 kilogram harganya pada tahun sebelumnya seharga Rp14 juta sekarang naik menjadi Rp14,5 juta. Begitu pula sapi yang beratnya 240 kilogram per ekor yang semula Rp15 juta menjadi Rp15,5 juta.

“Kenaikan itu lantaran banyaknya permintaan masyarakat yang ingin membeli hewan kurban,” ucapnya.

Pedagang hewan kurban mendatangkan sapi untuk Iduladha dari Madura, bisa meraup omzet hingga miliaran rupiah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News