On Time Tidak On Time
Senin, 21 Desember 2009 – 01:19 WIB
Tony Clarke, dalam buku The Case Against Global Economy (2001), menulis bahwa 70 persen perdagangan global dikuasai 500 perusahaan negara kaya. Negara miskin tetap marjinal dan konsumtif. Perdagangan berlangsung free, tapi tidak fair.
Kita ingat doktrin ekonomi pasar, bahwa "greed is good" (congok itu baik). Kata-kata Gekko Gordon dalam film berjudul Wall Street (1987) pun kini sudah basi. Tahun lalu, Majalah Time mengecam pedas krisis yang menimpa AS dengan ejekan: The Price of Greed (Buah dari Keserakahan).
Ekonomi pasar bebas tanpa regulasi yang adil dan setara, hanya akan menguntungkan negara-negara industri yang maju. Teknologi mereka lebih cangih, produknya massal, sehingga biaya produksi lebih murah dan harga jualnya lebih rendah.
Jika pasar bebas ASEAN-China dipaksakan, industriawan Indonesia pasti keok, sebelum akhirnya ada yang bangkrut. Bisa diprediksi, akan banyak produsen yang beralih menjadi komprador China. Menjadi "agen" atau trader lebih enak, karena meraih laba lebih besar oleh produk yang massif, kontinyu, serta harganya yang murah.