Onar
Oleh Dhimam Abror Djuraid
Jumat, 25 Juni 2021 – 12:01 WIB

Ricuh akibat bentrok antara massa pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS) dengan polisi di Jalan I Gusti Ngurah Rai Jakarta Timur, Kamis (24/6). Foto: Ricardo/JPNN.com
Mereka ada tapi sama dengan tidak ada. Dalam bahasa pesantren ‘wujuduhu ka’adamihi’, keberadaannya sama dengan ketidakberadaannya.
Dalam bahasa Badiou, ’being’ sama dengan 'not being', ada sama saja dengan tidak ada. Rakyat hanya menjadi subjek dari kepentingan-kepentingan politik dari himpunan tanpa makna itu.(*)
Twit Diaz Hendropriyono soal 'Sampai Jumpa di 2026' tidak terbukti, tetapi hukuman empat tahun memastikan HRS tidak akan ikut cawe-cawe dalam Pilpres 2024.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, Jubir PSI: Silaturahmi Idulfitri kok Dicurigai?
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, PSI: Itu Tradisi Demokrasi
- Menteri Merapat ke Rumah Jokowi, Muzani Gerindra: Pak Prabowo Tidak Merasa Terganggu
- Idrus Yakin Tidak Ada Matahari Kembar, Cuma Upaya Membenturkan Prabowo dan Jokowi
- Sekjen GibranKu Angkat Bicara Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Tegas
- 5 Berita Terpopuler: Ada Kabar Duka, BKN Ungkap Jumlah Penerbitan SK PPPK 2024, Siap Buka-bukaan?