Onde Mande...Juara Asia Itu Kini Kumpulkan Recehan di Tepi Jalan
Dengan menunggangi sepeda motor yang dibelinya dari bonus medali emas Porprov XIII tiga tahun silam, dia menuju tempat bekerja. Dibutuhkan waktu 15 menit. ”Setiap hari saya harus bekerja pukul 7.00–17.00,” ungkap alumnus SMP Duhafa Sima Padang tersebut.
Setelah seharian bekerja di warung nasi, atlet angkat berat kelas 52 kg junior itu pun mulai bersiap menjalani latihan di FBC yang jaraknya sekitar lima kilometer.
Meski dalam kondisi lelah, anak asuh Suluhmi Harefa itu tetap berupaya menutupi dengan senyuman. Sesampai di tempat latihan, dia langsung mengganti pakaian dan bersiap menjalani latihan sesuai arahan pelatih. Di bangunan permanen berukuran 7 x 8 meter itulah, dia bersama rekan-rekannya memainkan satu per satu fasilitas latihan fisik yang ada. Termasuk sejumlah barbel yang terbuat dari semen.
”Ini kami bangun dengan sedikit demi sedikit bantuan. Dengan harapan bisa mengarahkan generasi muda sekitar untuk melakukan kegiatan positif. Untuk tanahnya masih ngontrak,” ungkap Suluhmi.
Kadispora Sumbar Priadi Syukur mengaku tidak bisa berkomentar banyak terkait aksi pengumpulan recehan di jalanan yang dilakukan Sandra. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada KONI Sumbar selaku induk cabang olahraga. ”Itu ranah KONI Sumbar dan mereka tentu memiliki alasan kuat untuk tidak sembarangan mencairkan bantuan,” sebut mantan pelaksana tugas wali kota Payakumbuh tersebut.
Ketua Dewan Pembina KONI Sumbar Sengaja Budi Syukur yang dihubungi Padang Ekspres menjelaskan, pihaknya hanya memberikan bantuan kegiatan melalui pengprov cabang olahraga. Kegiatannya berupa mengirim atlet untuk mengikuti kejuaraan nasional senior yang dilaksanakan secara resmi oleh pengurus besar (PB) cabang olahraga (cabor). Pengprov mengusulkan ke KONI atlet yang akan dikirim dengan terlebih dahulu melakukan seleksi. Baik kejurda maupun seleksi resmi oleh pengprov.
PB cabor harus mengirimkan undangan ke pengprov sebagai dasar untuk mengajukan dana ke KONI dan KONI pun menerima surat sebagai tembusan. Lalu, KONI akan memproses bantuan tersebut dan disesuaikan dengan aturan yang ada. Dijelaskan, Sandra mulai mengikuti seleksi setelah dikirim PABBSI Sumbar. Sandra lulus seleksi dan dipanggil PB PABBSI bergabung dengan atlet lainnya.
”Semua biaya ditanggung PB PABBSI, termasuk tiket dari Padang PP dan suratnya ditembuskan ke KONI Sumbar. Barulah KONI Sumbar bisa memprosesnya sesuai aturan,” beber Sengaja Budi Syukur.
Demi menyambung hidupnya, Sandra Diana Sari rela mengumpulkan recehan di jalanan Kota Padang, Sumatera Barat. Sandra, lifter (atlet angkat besi)
- Khabib Nurmagomedov atau Jon Jones, Siapa yang Pantas jadi Petarung Terbaik Sepanjang Masa?
- Kaltim Raih Peringkat 13 Nasional di Ajang PEPARNAS XVII 2024
- Kejurnas Angkat Besi Junior Pupuk Indonesia 2024 Diikuti Atlet Aceh hingga Papua Pegunungan
- Kemasan Edisi Khusus Le Minerale Wujud Nyata Apresiasi dan Dukungan Kepada Para Atlet Sepak Bola
- Bank Mandiri Dorong Prestasi & Inklusivitas melalui Peparnas XVII di Solo
- Peparnas XVII Tuntas, Pembinaan Atlet Jateng Tetap Berlanjut