Oneng Khawatirkan Konsistensi Pemerintah soal BPJS
Rabu, 08 Juni 2011 – 00:08 WIB
Karenanya politisi yang moncer saat memerankan Oneng dalam sitkom "Bajaj Bajuri" itu mengkritisi sikap keras pemerintah. Ditegaskannya, kepesertaan dan iuran adalah kunci keberadaan BPJS. Sebab, BPJS kelak akan mengatur kedua hal tersebut.
Baca Juga:
"Jika dihapuskan maka tidak akan jelas apa yang menjadi tugas dan kewajiban BPJS terhadap peserta yang notabena adalah seluruh rakyat Indonesia. Kalau itu dihilangkan, sama saja pemerintah menghilangkan hak dan kewajiban, termasuk menghilangkan definisi penerima bantuan iuran yang tentunya masyarakat miskin dan tidak mampu," ulasnya.
Lebih lanjut Rieke menambahkan, sikap pemerintah itu juga bertolak belakang dengan kesepakatan yang diambil pada pertemuan 30 Mei lalu. Bahkan pemerintah, sebut Rieke, juga tak sepaham lagi dengan beberapa definisi seperti Dana Amanat, Bantuan Iuran, serta Dewan Jaminan Sosial Nasional.
Selain itu, sambungnya, pemerintah juga meminta sembilan prinsip SJSN dipilah kembali dengan alasan tidak semua bisa diterima menjadi prinsip BPJS. Salah satu yang ingin dihilangkan dari prinsip BPJS adalah prinsip gotong –royong.
JAKARTA - Anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) DPR, Rieke Diah Pitaloka, mengaku ketar-ketir dengan perkembangan
BERITA TERKAIT
- Ahmad Luthfi Tegaskan Komitmen Lindungi Hak Pekerja di Jawa Tengah
- Ceng Mujib Ajak Masyarakat Menciptakan Pilkada Aman dan Damai
- Luthfi Sudah Jadi Anak Buah Prabowo, Sudaryono Ajak Warga Menangkan di Pilgub Jateng
- Ahmad Luthfi: Kebijakan Publik Bukan Sekadar Angka, tetapi Sentuh Dimensi Kemanusiaan
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Yoyok Sukawi Menyambut Kiai Said Aqil di Bandara, Minta Dukungan buat Pilwalkot Semarang