Ongko Laokao

Oleh: Dahlan Iskan

Ongko Laokao
Dahlan Iskan (kiri) saat melayat ke rumah duka Ongko Prawiro. Foto: Disway

Amat
Benar benar sekali. Cerita ini akan diturunkan ke anak cucu. Saya juga ikut serta dalam pemindahan ibu kota baru Indonesia. Saya telah membuat pantun untuk Nusantara. Pantun berisi doa. Sudah tercatat. Tersimpan di Disway. Mbah Mars dkk. saksinya. Kalau anak cucu saya mau melihat, mereka bisa mencarinya di kolom komentar Disway. Balasan komentar Pak Thamrin. Ah, bangga sekali.

Liam
hehehe, penggemar Pak DI yang ngikut di twitter ,IG mungkin blom banyak yang tau, di Disway ada privilege khusus buat komentator. Pak DI bisa semaput baca komentar nya kalo sudah tembus 1000 hahaha.

Mbah Mars
Kelak tiba masanya orang-orang yg terlibat pembangunan IKN Nusantara akan dengan bangga bercerita ke orang-orang. Ngethuprus alias berbusa-busa. Pak Jkw: "Itu dibangun saat periode saya. Saya yg kasih nama" Menteri2 : "Kementrian saya yg paling berperan" DPR:"Saya ikut rapat pengesahan UU nya" Para tukang:"Tanpa saya tdk akan ada ibu kota baru !" Tukang masak:"Emang mereka kuat bikin ibu kota tanpa saya ?" Pak DI: "Saya nulis artikel tentang IKN di Disway" Para komentator:"Benar2 monumental. Saya ikut komen artikel tentang ibu kota baru." Amat, Udin Salemo, Arya Bediun, Sea Lead, Aji, Johan, Robban, Mulianto, Liam, Thamrin, Alexs, Aat dkk punya crita yg tak kalah heboh:"Unforgettable. Komen saya terpilih dalam artikel tentang ibukota Nusantara"

Tukang Nggambar
Kalau keberuntungan dan kemajuan disandarkan kepada nama saja, gimana dengan A ME RI CA yang juga 4 suku kata, masih meragukan kemajuannya? ZIM BAB WE juga 3 suku kata, masih meragukan juga kemajuannya? Apalagi SU RA BA YA? Apalagi DAH LAN IS KAN? Ups... Amit bah nyuwun duko..!

Zombi
Semua Aparatur Sipil Negara yang berhubungan dengan Pengelolaan Pemerintahan, akan pindah ke IKN baru. Otomatis akan membuat biaya hidup mereka tambah tinggi. Karena pasti ada biaya mudik ke kampung halaman dengan biaya yang mahal. Karena harus naik pesawat. Semoga mereka disana tidak rajin mengumpulkan amplop sogokan untuk biaya mudik tersebut. Semoga saja.

*) Diambil dari Disway.id


Berita Selanjutnya:
Camat Gembira

Ongko Prawiro meninggal dunia dengan damai: di usia 75 tahun. Rabu 12 Januari 2022. Minggu sore sebelumnya dadanya terasa sesak.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News