Ongkos Distribusi Dongkrak Harga Tebus Raskin
Senin, 09 April 2012 – 10:58 WIB
JAKARTA - Tingginya ongkos distribusi mendongkrak harga tebus beras untuk masyarakat miskin (raskin). Karena itu DPR meminta agar pemerintah daerah mengalokasikan dana pendamping yang dapat dimanfaatkan untuk menutupi biaya pengangkutan dari titik distribusi ke rumah tangga sasaran (RTS). Untuk mengembalikan harga tebus sesuai patokan, lanjut dia, perlu disediakan dana khusus dari pemda. Menurut dia, dana untuk ongkos distribusi penyaluran raskin dari titik distribusi ke RTS itu bisa diambil dari APBD. "Sebaiknya, pemda dapat mengalokasikan dana pendamping untuk keperluan distribusi raskin," tandasnya.
Anggota Komisi IV DPR Habib Nabiel Almusawa mengatakan harga tebus raskin di lapangan tidak sesuai denga patokan. Malah cenderung mengalami kenaikan. Itu berdasarkan evaluasi pelaksanaan penyaluran program raskin. Disebutkan, harga tebus raskin berkisar antara Rp 1.600 per kg sampai Rp 4.000 per kg.
Baca Juga:
Membengkaknya harga tebus itu disebabkan tambahan biaya pengangkutan. "Biasanya ini terjadi karena biaya pengangkutan dibebankan pada harga tebus, sehingga harga cenderung meningkat dan bervariasi," urainya pekan lalu. Padahal, harga tebus yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 1.600 per kg.
Baca Juga:
JAKARTA - Tingginya ongkos distribusi mendongkrak harga tebus beras untuk masyarakat miskin (raskin). Karena itu DPR meminta agar pemerintah daerah
BERITA TERKAIT
- Flipster Hadirkan Penarikan Kripto Bebas Biaya Melalui Kolaborasi BNB Chain
- Additiv dan Syailendra Capital Ubah Lanskap Investasi Digital Indonesia
- Bank Mandiri Dorong Tenun Tradisional Bali, Lombok, dan Kupang Menembus Pasar Global
- BRI Insurance Perluas Literasi Asuransi Syariah ke Pesantren
- TUI Blue Berawa Hotel dan Vila Kini Hadir di Bali, Usung Konsep Persawahan
- KAI Logistik Beri Diskon Spesial Pengiriman Paket & Sepeda Motor