Ongkos Logistik di Indonesia Paling Tinggi di Dunia
Kamis, 16 Februari 2012 – 02:28 WIB
JAKARTA – Ongkos logistik di Indonesia tergolong paling tinggi di dunia, yakni mencapai 24 persen dari total produk domestik bruto (PDB). Pemerintah pun menargetkan bisa secara bertahap menurunkan ongkos logistik sebesar 10 persen hingga 2015. “Tahun 2015 nanti targetnya ongkos, waktu dan ketidakjelasan bisa 10 persen lebih rendah dari sekarang,” ujar Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawadi di Jakarta, Rabu (15/2). Menurut Edy, rencana Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai memulai penerapan sistem pelayanan kepabeanan terpusat secara elektronik juga merupakan usaha menurunkan ongkos dan mempersingkat pelayanan logistik.
Edy menyebutkan, upaya pemerintah menurunkan biaya logistik itu ditempuh melalui modernisasi fasilitas pelabuhan utama dan pelabuhan di wilayah timur. Kapasitas angkut armada kapal perintis dan nasional untuk kawasan timur bakal ditingkatkan, demikian juga dengan peran kargo kereta api di wilayah Jawa dan Sumatera.
Baca Juga:
Selain itu, juga akan ditingkatkan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna memperbaiki sistem logistik serta membangun pusat distribusi regional komoditas pokok dan strategis pada setiap koridor ekonomi. Pemerintah pun akan mengupayakan peningkatan kemampuan penyedia logistik nasional melalui penguatan jaringan serta pemberian insentif dan kemudahan bagi penyelenggara jasa logistik.
Baca Juga:
JAKARTA – Ongkos logistik di Indonesia tergolong paling tinggi di dunia, yakni mencapai 24 persen dari total produk domestik bruto (PDB). Pemerintah
BERITA TERKAIT
- Bahas Swasembada Jagung, Mentan Amran Diskusi dengan Kapolri Jenderal Listyo
- 31 TJSL 2024 dari SPSL Berdampak Luas Bagi Masyarakat
- CPM dan DPRD Tegaskan Legalitas Aktivitas PT AKM di Poboya
- Target Beroperasi 2027, Pabrik Semen Baru di Papua Siap Garap Indonesia Timur
- Begini Kronologi iPhone 16 Masuk ke Indonesia
- Jangan Kaget, Sebegini Total Duit yang Dikeluarkan Pemerintah untuk IKN