Ongkos Proyek MRT Fase II Lebih Mahal Tiga Kali Lipat
jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan konstruksi Mass Rapid Transit (MRT) Fase II (Bundaran Hotel Indonesia-Kampung Bandan) menelan anggaran lebih mahal dibandingkan Fase I (Lebak Bulus-Bundaran HI).
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, biaya pembangunan kontruksi MRT Fase II mencapai Rp 2,7 triliun per kilometer. Sementara pada MRT Fase I, biaya pembangunan konstruksi per kilometernya hanya menghabiskan Rp 1 triliun.
"Kenapa menjadi lebih mahal? Karena pembangunan yang fase kedua semua di bawah tanah," ujarnya, Selasa (29/8).
Dia juga menyebutkan, besarnya biaya pembangunan konstruksi MRT Fase II karena jalur bawah tanah yang dibuat lebih dalam dibandingkan dengan Fase I.
Kedalaman jalur bawah tanah MRT Fase I sekitar 18-19 meter. Sementara Fase II bisa sampai 30 meter di bawah tanah.
"Yang MRT Fase II itu bisa sampai 30 meter di bawah permukaan tanah karena di bawah Kali Ciliwung. MRT akan lewat situ," ucapnya.
Menurut William, saat pembangunan MRT Fase II dimulai, pihaknya akan merelokasi kali di kawasan Hayam Wuruk dan Gajah Mada karena bersinggungan dengan stasiun yang akan dibangun.
"Tapi semua sedang di basic engineering design. Ini namanya kan anggaran perencanaan, bukan anggaran yang pasti," tandasnya. (dil/jpnn)
Pembangunan konstruksi Mass Rapid Transit (MRT) Fase II (Bundaran Hotel Indonesia-Kampung Bandan) menelan anggaran lebih mahal dibandingkan Fase
Redaktur & Reporter : Adil
- Jika Koridor 1 Transjakarta Dihapus, Harga Tiket MRT Jakarta Bakal Disesuaikan
- Bantah Koridor 1 Transjakarta Dihapus, Dishub DKI: Hanya Diubah
- Heru Budi Hartono Diangkat Jadi Komisaris Utama PT MRT Jakarta
- Tarif Transjakarta, LRT, MRT Hanya Rp 1 pada Hari Pelantikan Presiden
- Jokowi Mencanangkan Pembangunan MRT Medan Satria-Tomang
- MMI Donasikan 20 Ribu Masker kepada Penumpang MRT Jakarta