Ooo... Begini Kode Si Ngeri-Ngeri Sedap Minta THR dari SKK Migas
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini membeberkan cara politikus Partai Demokrat Sutan Bhatoegana meminta uang tunjangan hari raya (THR). Menurut Rudi, mantan ketua Komisi VII DPR itu memang tidak pernah secara terang-terangan menyampaikan permintaan soal THR.
"Tidak pernah meminta (secara eksplisit), tapi ada kata-kata yang mengimplisitkan seperti itu," kata Rudi saat bersaksi dalam persidangan atas Sutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (4/6).
Rudi menceritakan, sekitar bulan puasa tahun 2013, dirinya mendapat telepon dari politikus yang dikenal dengan sebutan 'Si Ngeri-Ngeri Sedap' itu. Dalam percakapan itu Sutan memberi isyarat tentang THR untuk Komisi VII.
"Sutan sendiri yang mengatakan di dalam telepon, ‘raja minyak (Rudi) mau keluar negeri. Kami di DPR mau lebaran, bagaimana ini?'. Bagi saya ini (THR) yang saya interpretasikan dimaksud," tutur Rudi.
Ternyata interpretasi Rudi itu tidak meleset. Pasalnya, tidak ada penolakan dari Sutan ketika Rudi akhirnya memberikan THR yang dititipkan melalui angota Komisi VII DPR Tri Yulianto.
Alih-alih menolak, Sutan malah menyindir Rudi karena setorannya kurang dari yang diharapkan. "Saya menanyakan apakah sudah diterima, dia (Sutan) singgung, sudah menerima tapi anggota DPR ada 54," jelasnya.
Namun, Rudi membantah pemberian THR USD 200 ribu itu sebagai suap. Dia mengklaim SKK Migas tidak punya kepentingan menggiring opini anggota dewan.
Rudi menegaskan, pemberian itu adalah semacam tradisi dalam hubungan antara SKK Migas dengan DPR. "Biasanya ada hubungan konstitusional, ada tahunan antara DPR dan SKK," pungkasnya.(dil/jpnn)
JAKARTA - Mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini membeberkan cara politikus Partai Demokrat Sutan Bhatoegana meminta uang tunjangan hari raya (THR).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan