OPEC+ Beri Sinyal Tak Sedap, Awas Gejolak Harga

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengungkapkan pemerintah mengantisipasi risiko kenaikan harga minyak dunia dalam beberapa hari terakhir.
Sebab, OPEC+ berencana untuk memangkas produksinya.
Oleh karena itu, ke depan, Febrio menegaskan pemerintah terus menjaga stabilitas harga jelang HKBN Ramadan dan Lebaran.
"Pemerintah pusat dan daerah akan terus memonitor harga dan ketersediaan pangan serta melakukan berbagai kebijakan intervensi, di antaranya melalui operasi pasar dan pasar murah bahan pangan pokok, serta memperkuat stok pangan dan kelancaran distribusi pasokan," beber Febrio dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (4/4).
Menurutnya, program tambahan bantuan sosial beras juga akan mulai bergulir akhir Maret untuk mengendalikan tekanan harga di pasar domestik dan menjaga akses pangan pokok masyarakat.
Sebab, Kemenkeu menilai inflasi pada periode Ramadan 2023 terkendali dengan baik.
Febrio mengungkapkan inflasi yang stabil pada momen Ramadan tahun ini terlihat dari angka inflasi Maret 2023 yang sebesar 4,97 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), menurun cukup signifikan dari bulan sebelumnya sebesar 5,47 persen (yoy).
Inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) juga mampu diturunkan secara signifikan dari sebelumnya 7,62 persen (yoy) pada Februari 2023 menjadi 5,83 persen (yoy) pada Maret 2023. Meskipun demikian, secara bulan ke bulan terjadi sedikit kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan menjelang Ramadan seiring naiknya permintaan.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengungkapkan pemerintah mengantisipasi risiko kenaikan harga minyak global
- Ini Peran Strategis Bea Cukai dalam Sinergi Instansi untuk Mendorong Ekonomi Daerah
- Harga Pangan Masih Bergejolak, tetapi Perlahan Turun
- Harga Pangan Sejumlah Komoditas Stagnan Tinggi
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Masih Rp 91.600 Per Kilogram
- Harga Pangan Seusai Lebaran Terpantau Masih Tinggi
- Wajar Harga Pangan Mahal, Zulhas Sebut akan Normal Seminggu Pascalebaran