Operasi Bom Air Digeser ke Dumai

jpnn.com - JAKARTA-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir dampak bencana kabut asap di Provinsi Riau. Mengingat yang terdampak paling parah adalah kawasan Pekanbaru, yang mengakibatkan pintu masuk melalui bandara Sultan Syarif Kasim (II) Pekanbaru ditutup, maka BNPB pun memprioritaskan modifikasi cuaca untuk membersihkan kawasan ini dari kabut asap.
Kepala pusat data informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya akan mensiasati asap di Pekanbaru dengan menggeser lokasi modifikasi cuaca ke Dumai.
"Kita geser ke Dumai untuk mensiasati arah angin yang membawa kabut asap dari cagar biosfer, agar tidak menutup bandara SSK II Pekanbaru," kata Sutopo pada wartawan di Jakarta.
Ada delapan unit helikopter yang melakukan water boming, akan dipindahkan wilayah operasinya ke Dumai. Nantinya di lokasi ini akan dilakukan juga modifikasi cuaca dengan menabur garam untuk menurunkan hujan buatan.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Syamsul Maarif mengatakan, pihaknya telah menyediakan anggaran untuk pemadaman kebakaran sebesar Rp500 miliar.
"Kami menyediakan anggaran Rp500 miliar untuk penanganan bencana asap di Sumatera dan Kalimantan. Anggaran tersebut digunakan untuk bom air, modifikasi cuaca, operasi pemadaman di darat dan dukungan peralatan operasi darat," katanya.(afz/jpnn)
JAKARTA-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir dampak bencana kabut asap di Provinsi Riau. Mengingat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolda Riau Copot Kapolsek Bukit Raya Gegara Aksi Brutal Debt Collector
- Ciptakan Rasa Aman Bagi Wisatawan, Pemkot Palembang Pasang CCTV di BKB
- Oknum Guru PPPK di Lombok Timur Dipecat, Ini Sebabnya
- 4 Debt Collector Penganiaya Wanita di Halaman Polsek Bukit Raya Ditangkap, 7 Lainnya Buron
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Khusus Wafatnya Paus Fransiskus