Operasi Bom Air Digeser ke Dumai
jpnn.com - JAKARTA-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir dampak bencana kabut asap di Provinsi Riau. Mengingat yang terdampak paling parah adalah kawasan Pekanbaru, yang mengakibatkan pintu masuk melalui bandara Sultan Syarif Kasim (II) Pekanbaru ditutup, maka BNPB pun memprioritaskan modifikasi cuaca untuk membersihkan kawasan ini dari kabut asap.
Kepala pusat data informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya akan mensiasati asap di Pekanbaru dengan menggeser lokasi modifikasi cuaca ke Dumai.
"Kita geser ke Dumai untuk mensiasati arah angin yang membawa kabut asap dari cagar biosfer, agar tidak menutup bandara SSK II Pekanbaru," kata Sutopo pada wartawan di Jakarta.
Ada delapan unit helikopter yang melakukan water boming, akan dipindahkan wilayah operasinya ke Dumai. Nantinya di lokasi ini akan dilakukan juga modifikasi cuaca dengan menabur garam untuk menurunkan hujan buatan.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Syamsul Maarif mengatakan, pihaknya telah menyediakan anggaran untuk pemadaman kebakaran sebesar Rp500 miliar.
"Kami menyediakan anggaran Rp500 miliar untuk penanganan bencana asap di Sumatera dan Kalimantan. Anggaran tersebut digunakan untuk bom air, modifikasi cuaca, operasi pemadaman di darat dan dukungan peralatan operasi darat," katanya.(afz/jpnn)
JAKARTA-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir dampak bencana kabut asap di Provinsi Riau. Mengingat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi