Operasi, Ibu-Bayi Meninggal di RSUD
jpnn.com - SAMPANG - Seorang ibu yang bernama Anni, 24, warga Dusun Demungan, Desa Aeng Sareh, Kecamatan/Kota Sampang, meninggal dunia saat malam takbiran pada Kamis (16/7). Perempuan malang itu meninggal sekitar pukul 20.00 setelah melahirkan dan dioperasi di RSUD Sampang.
Sementara itu, bayi yang dilahirkannya lebih dulu meninggal beberapa jam sebelumnya.
Bayi korban dilaporkan meninggal setelah operasi Caesar. Tetapi, pihak RSUD beralasan bayi itu sudah meninggal di dalam kandungan. Sementara itu, sang ibu meninggal setelah menjalani operasi. Korban sempat sadar sebentar dan bahkan berbincang dengan suaminya, Andi.
''Anaknya (bayi, Red) dikatakan meninggal sekitar pukul 17.00 oleh pihak rumah sakit. Ibunya juga meninggal. Saya tidak tahu persis penyebabnya. Tetapi, si ibu mempunyai riwayat penyakit darah tinggi,'' ungkap Mairi, kepala Desa Aeng Sareh yang juga kerabat korban, kemarin (18/7).
Menurut Mairi, sebelum menjalani operasi, korban masih sehat. Korban harus dioperasi karena bayi di dalam kandungannya seharusnya sudah dilahirkan. Sebab, usia kandungan telah lebih dari sembilan bulan.
Terkait dengan dugaan adanya malapraktik dalam kasus tersebut, Mairi mengaku keluarga belum memikirkan sampai sejauh itu. Yang jelas, keluarga korban terpukul dengan kejadian tersebut. Dia juga menilai ada kejanggalan dalam proses operasi itu meski tidak memerinci lebih jauh.
''Keluarga masih terpukul dengan kejadian ini. Untuk masalah biaya rumah sakit, kami masih bicarakan dengan suami korban,'' tuturnya.
Sementara itu, pihak rumah sakit tertutup pasca kejadian tersebut. Pada malam takbiran, pihak rumah sakit menolak memberikan keterangan saat akan dikonfirmasi. Alasannya, petugas jaga sudah berganti. Bahkan, korban yang meninggal sudah dibawa pulang. Jadi, petugas jaga mengaku tidak tahu soal adanya korban yang meninggal pascaoperasi.
SAMPANG - Seorang ibu yang bernama Anni, 24, warga Dusun Demungan, Desa Aeng Sareh, Kecamatan/Kota Sampang, meninggal dunia saat malam takbiran pada
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun