Operasi Ini Bisa jadi Alternatif Pembebasan 10 WNI
jpnn.com - JAKARTA - Sampai saat ini belum jelas metode penyelesaian drama penyanderaan 10 awak kapal warga negara Indonesia (WNI) yang diduga dilakukan kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Langkah tepat dan tegas perlu dilakukan untuk membebaskan sandera. Namun, keselamatan para WNI harus tetap diutamakan.
Anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Aboe Bakar Al Habsy mengatakan, mungkin lebih baik persoalan ini ditangani dengan operasi senyap. "Jangan menimbulkan hiruk pikuk di publik. Yang penting haruslah mengutamakan keselamatan WNI di sana," kata Aboe menjawab wartawan, Selasa (29/3).
Aboe menjelaskan, dalam menyikapi kasus ini perlu mendapatkan informasi intelijen yang cukup. Jika informasi sudah cukup memadai, dapat diambil opsi sebagai pilihan langkah. "Apakah akan diambil langkah diplomatik atau akan diikuti dengan pengiriman pasukan," ujar Aboe.
Namun perlu diperhatikan, lanjut dia, pengiriman pasukan hanya dapat dilakukan dengan koordinasi yang baik dengan otoritas Filipina. "Kita tidak bisa serta merta menurunkan pasukan di wilayah kedaulatan negara lain," ungkap dia.
Ia mencontohkan, seperti penanganan pembajakan pesawat garuda di Thailand. Penurunan TNI di Thailand dilakukan setelah melalui koordinasi dengan otoritas negara tersebut. "Tentunya kita tidak ingin pemerintah gegabah dalam mengambil keputusan, karena berkaitan dengan nyawa WNI di luar negeri," tuntasnya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan
- Rayakan HUT ke-24, Epson Berkomitmen Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat Indonesia
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- KNPI Ajak Seluruh Pemuda Bergerak Mewujudkan Indonesia Emas 2045
- Lolly Suhenty Serahkan Santunan Dana Kepada Keluarga Staf Bawaslu yang Wafat
- Bantah Kriminalisasi Jaksa Jovi, Kejagung Singgung Tuduhan Tak Senonoh soal Nella Marsella