Operasi Militer Menambah Beban Satelit Amerika
Rabu, 10 April 2013 – 13:52 WIB
Ancaman terhadap pesawat ruang angkasa AS, kata Shelton, bukan hanya menghadapi serangan-serangan oleh negara yang bermusuhan, tapi juga kemungkinan tabrakan dengan limbah ruang angkasa. Diantaranya sisa roket, pesawat ruang angkasa yang sudah tidak aktif maupun potongan satelit yang hancur. Diperkirakan, ada sekitar 23.000 hingga 500.000 serpihan antariksa yang terlalu kecil untuk dideteksi dan menjadi ancaman bagi satelit milik AS.
Baca Juga:
Sayangnya, untuk memerangi ancaman tersebut, AS justru mengurangi anggaran bagi pertahanan satelit milik mereka. Shelton pun menilai anggaran yang terbatas, suatu ketika menjadi ancaman bagi satelit milik negara tersebut di luar angkasa.
"Hal ini menurut saya, seperti potensi badai yang sempurna," kata Shelton. "Kita harus punya pilihan, status quo atau berani mengambil sikap yang berbeda," tambahnya.
Shelton menganjurkan, agar kemampuan satelit dengan segala aktifitasnya, mampu mempertahankan jaringan satelit militer dan meningkatkan kemampuannya, namun dalam batas-batas anggaran yang tersedia.
AMERIKA Serikat, menjadi negara adidaya bukan hanya karena kekuatan militernya. Namun juga kemampuan satelit ruang angkasa, yang mampu membuat mereka
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas