Operasi Pasar Murah, 4 Ton Beras Ludes dalam Dua Jam

jpnn.com, PALEMBANG - Badan Usaha Logistik (Bulog) Divre Sumsel menggelar Operasi Pasar di Kecamatan Seberang Ulu II, Jumat kemarin.
Operasi pasar tersebut langsung diserbu warga. Bahkan dalam waktu dua jam, empat ton beras ludes dibeli masyarakat.
“Antusias warga cukup tinggi, kita buka pukul 08.30 WIB, sekitar pukul 10.00 WIB semua beras yang total mencapai 4 ton habis tidak bersisa,” kata Ardian, staf Bulog Divre Sumsel di Kantor Kecamatan Seberang Ulu II, Jumat (24/11).
Disebutkan Ardian, untuk harga jual beras ke masyarakat yakni Rp 8.100/kg atau Rp 40.500 untuk 5 kg. Hanya saja, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sudah antre, setiap warga dibatasi pembeliannya yakni 10 kg/orang.
“Kalau tidak kita batasi, kasihan yang sudah ikut antre tidak kebagian. Jadi per orang paling banyak membeli 10 Kg tidak boleh lebih. Kalau mau lebih, harus orang lain dan bukan orang yang sama,” tegasnya.
Menurutnya, kegiatan operasi beras ini, tujuannya tidak lain untuk menekan dan mengontrol harga yang ada saat ini di pasaran. Untuk harga beras di tingkat pedagang atau pasar sudah mencapai Rp11 ribu/kg.
“Diharapkan dengan kegiatan ini akan mampu mengatrol pergerakan harga beras di pasaran. Minimal harganya tetap stabil,” terangnya.
Camat Seberang Ulu II, M Ichsannul Akmal mengungkapkan, dirinya menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh Bulog di wilayahnya. Apalagi harga yang diterapkan oleh Bulog ini jauh lebih murah dari harga pasaran termasuk di warung-warung.
Badan Usaha Logistik (Bulog) Divre Sumsel menggelar Operasi Pasar di Kecamatan Seberang Ulu II, Jumat kemarin.
- Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih untuk Memperkuat Ketahanan Pangan
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Pencurian Tabung Gas Terjadi Berulang Kali, Rahmad Curhat Begini
- Herman Deru Dampingi Presiden Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi Se-Indonesia
- Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Kunjungi Perum Bulog
- Dokter PPDS Anestesi Unsri Diduga Jadi Korban Kekerasan Konsulen di RSUP Hoesin Palembang