Operasi Penyerangan Berpola 'Buntut Kuda'
Minggu, 24 Maret 2013 – 18:49 WIB
JAKARTA -- Koordinator KontraS, Haris Azhar, menilai, aksi operasi penyerangan empat tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta berpola buntut kuda.
Dijelaskan, serangan itu sangat rapi dan terencana. Penyerang juga memiliki banyak informasi tentang situasi Lapas. Operasi itu hanya 15 menit. Bahkan, ada time keeper-nya.
Baca Juga:
"Ada saksi yang melihat satu penyerang itu melihat jam terus. Ini sistem penyerangannya kayak buntut kuda," kata Haris, didampingi Direktur Program Imparsial, Al Araf, Peneliti Elsam, Wahyudi, dan Alex Albert dari LBH Jakarta, dalam konferensi pers Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan, Minggu (24/3), di Jakarta.
Menurutnya, sistem buntut kuda itu ditandai dengan semakin mengerucutnya operasi.
JAKARTA -- Koordinator KontraS, Haris Azhar, menilai, aksi operasi penyerangan empat tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta berpola buntut
BERITA TERKAIT
- Semir Rambut Jadi Hitam, Hasto: Persiapan Menghadapi KPK
- Biaya Makan Bergizi Gratis di Palembang Ditambah Rp 2 Ribu
- Suap Dana Hibah Pemprov Jatim, KPK Sita Aset Legislator Gerindra Anwar Sadad
- PDIP Yakin KPK Bakal Tahan Hasto pada Senin Nanti, Tujuannya Mengganggu Kongres Partai
- Tak Akan Lari, Hasto Bakal Hadapi Penyidik KPK pada 13 Januari
- Ketum PITI Ipong Hembing Laporkan Oknum Hakim Pengadilan Niaga Jakpus ke KY