Operasi PPKM Darurat di Surabaya Ricuh, Polisi Dilempari Batu, AKBP Ganis Bilang Begini

jpnn.com, SURABAYA - Operasi yustisi yang dilakukan tiga pilar Kenjeran di Jalan Bhineka Raya, perbatasan antara Jalan Suropati dan Bulak Banteng Baru pada Sabtu (10/7) malam berujung ricuh.
Petugas yang hendak menertibkan warga melanggar aturan PPKM Darurat malah dipukul mundur karena kalah jumlah. Polisi menyesalkan kericuhan yang terjadi.
"Ketika menertibkan warung, pemilik justru menantang petugas, kemudian massa berdatangan. Tentunya kami sangat menyayangkan atas kejadian tersebut," ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Ganis Setyaningrum, Minggu.
Dia berharap kejadian serupa tidak kembali terulang, dan meminta kepada masyarakat Surabaya mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait dengan PPKM Darurat.
Terlebih, kata kapolres, tujuan kebijakan ini adalah demi kesehatan dan keselamatan bersama.
"Terkait dengan kejadian perusakan tersebut, sekarang sedang ditindaklanjuti," ucap perwira menengah Polri tersebut.
Sementara itu, Camat Kenjeran Henni Indriaty juga menyayangkan masyarakat setempat yang menyerang petugas.
Kendati demikian, pihaknya tak akan pernah berhenti memberikan sosialisasi PPKM darurat di kecamatan setempat.
Operasi PPKM Darurat di Jalan Bhineka Raya, perbatasan antara Jalan Suropati dan Bulak Banteng Baru, Surabaya pada Sabtu (10/7) berujung ricuh.
- Inilah Hasil Drawing Barati Cup International East Java 2025
- Bukan Ahok, Pramono Janjikan Operasi Yustisi Akan Lebih Ramah
- Ada Seleksi PPPK 2024, Bukan Berarti Jumlah Guru Bertambah
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri
- Cegah Kasus Kesehatan Mental Lewat Platform Heroremaja Besutan Yayasan Plato
- Tingkatkan Edukasi Kesuburan, Komunitas Menuju Dua Garis Gelar Fertility Bootcamp